PASER – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Paser H. Hendra Wahyudi mengatakan bahwa perlu dilakukan inventarisasi terkait penyebab banjir di wilayah Kota Tanah Grogot. Sehingga, kedepannya bisa menentukan master plan dalam melakukan pencegahan banjir.
“Inventarisir terlebih dahulu penyebab banjirnya, setelah itu dilakukan pembahasan untuk menyusun master plan, sehingga sekali penanganan bisa benar-benar mengatasi permasalahan banjir ini,” kata Hendra Wahyudi, Senin (27/11/2023).
Hal itu dikatakannya, karena sejumlah wilayah Paser diguyur hujan lebat selama 2 jam lebih pada Minggu ,(26/11/2023) Kemarin. Mengakibatkan Dua Desa dan satu Kelurahan Di Kecamatan Tanah Grogot terdampak. Yakni, Desa Jone, desa Senaken dan kelurahan Tanah Grogot Kecamatan Tanah Grogot.
Dari Dua Desa dan Satu kelurahan yang terdampak banjir tersebut. Terdapat ruas jalan yang juga tergenang. Diantaranya, Jl. RA. Kartini, Jl. Sultan Ibrahim Khaliluddin, Jl. Ahmad Yani, Jl. Pangeran Menteri, Jl. Lambung Mangkurat, Jl. Senaken, Jl. ST. Abdur Rahman, Jl. Jendral Sudirman, RM. Noto Sunardi, Jl. Modang, Jl. Hos Cokroaminoto, Jl. Kandilo Bahari, Jl. Anden Noko, Jl. Bhayangkara, Jl. Pangeran Antasari, Jl. Singa Maulana, Jl. Untung Suropati.
Lanjut dia, kondisi banjir yang terjadi saat ini mengalami peningkatan debit air dari tahun lalu. Masih ada kemungkinan debit air semakin tinggi dan banjir susulan dari huku sungai kandilo belum bisa dipastikan.
“Ketinggian air lebih tinggi dari tahun lalu, saya kira ini perlu segera dilakukan upaya antisipasi dan pencegahan,” ucap hendra Wahyudi.
Tak hanya itu, membuat sumur resapan juga bakal dilakukan, jika memang diperlukan. Bisa saja sumur resapan di wilayah kota Tanah Grogot dibuat. Namun perlu perhitungan matang dari sisi teknisnya.
“Nanti dibahas dulu, jika memang perlu sumur resapan seperti yang sudah diterapkan di kota lain, nanti bisa saja direncanakan,” ungkapnya.
Berkaitan dengan kemampuan anggaran daerah, H. Hendra Wahyudi menegaskan, jika masih mampu ditangani melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Kabupaten Paser. Maka, cukup melalui anggaran APBD Kabupaten Paser saja.
“Kalau memang cukup melalui APBD kabupaten Paser bisa saja diusulkan melalui APBD Kabupaten Paser, tapi kalau memang perlu sharing anggaran nanti akan dibahas bersama lagi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Paser Ruslan. Menyampaikan, banjir yang yang menyebabkan dua Desa dan Satu Kelurahan terdampak tersebut. Selain dikarenakan curah hujan yang lebat. Juga dikarenakan kondisi air Sungai Kandilo yang sedang pasang tinggi.
“Dari hasil pemantauan di lapangan, setidaknya terdapat Dua Desa dan Satu Kelurahan yang terdampak banjir, namun banjir tidak menggenang lama, terpantau menjelang Magrib air sudah mulai surut,” ucap Ruslan.
Selain itu, Camat Tanah Grogot Abdul Rasyid. Pada saat banjir terjadi melakukan peninjauan di sejumlah titik. Menyampaikan, beberapa titik drainase juga perlu menjadi perhatian. Seperti drainase yang berada di Jl. Agus salim.
“Drainase di wilayah Tanah Grogot ini menjadi perhatian kami, karena selain curah hujan tinggi dan air sungai kandilo pasang, juga terdapat beberapa drainase yang perlu dinormalisasi,” ucap Abdul Rasyid.
Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di aliran banjir. Sebab sampah yang dibuang nantinya akan menyebabkan sumbatan pada aliran drainase.
“Jangan buang sampah di aliran banjir, sampah yang terbawa aliran banjir bisa menyebabkan sumbatan di drainase, sehingga menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar,” tutupnya. (fi/ADV)