SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor resmi membuka acara Ulama Peduli Inflasi (UPI) Kalimantan Timur, yang dilaksanakan di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda, Selasa (28/3/2023).
Acara yang diinisiasi oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kaltim tersebut juga dihadiri Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto, Kepala Kejaksaan Kaltim Hari Setiyono, Kepala Baznas Kaltim Ahmad Nabhan.
Gubernur Isran Noor mengapresiasi program UPI Kaltim yang dicetuskan oleh BI Kaltim. Menurut dia, momentum Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah menjadi waktu yang tepat menggandeng tokoh ulama dan organisasi keagamaan untuk memberikan edukasi dan mengimbau masyarakat untuk belanja dan berjualan secara bijak.
Peran ulama, kata Gubernur, sangat besar bagi masyarakat. Khususnya di Kaltim, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Orang nomor satu di Kaltim ini bahkan memastikan, program UPI Kaltim menjadi program pertama yang ada di Indonesia.
“Seumur hidup saya baru hari ini ada ulama peduli inflasi, ya baru hari ini saja. Program ini ada karena diinisiasi Kepala Bank Indonesia Kaltim pak Ricky. Belum ada kegiatan ini di Nusantara, baru di Kaltim,” ujarnya.
Kendati menyebut, program serupa bukanlah hal baru yang pernah dilakukan. Karena, kata Gubernur Isran Noor, Rasulullah adalah yang pertama melakukan program UPI di dunia.
“Apa yang kita lakukan terlambat, ternyata zaman Rasulullah sudah bicara masalah inflasi. Saat itu juga sudah melakukan hal-hal yang kita lakukan sekarang. Strategi yang dilakukan zaman nabi dan sahabat bagus, yaitu dengan membeli sumur milik Yahudi di musim paceklik, lalu membagikan ke umat,” katanya.
Sehingga, lanjut Gubernur Isran Noor, pihaknya sangat mendukung dilibatkannya para ulama untuk penanganan bersama-sama terhadap inflasi yang terjadi di daerah.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim Ricky P Gozali mengatakan, program UPI adalah hasil tindaklanjut pengendalian inflasi yang dilakukan bersama TPID Provinsi Kaltim dan TPID Kabupaten/kota.
“Pengendalian inflasi ini hasil koordinasi TPID Kaltim tanggal 13 Maret 2023, yang disepakati Gubernur dan merupakan bagian inisiatif komunikasi efektif dalam rangka pengelolaan ekspektasi masyarakat Kaltim. Termasuk mengacu arahan Presiden untuk bersatu mengendalikan inflasi,” ucapnya.
Dikatakannya, peran tokoh agama sangat penting untuk menyampaikan edukasi langsung terhadap masyarakat.
“”Penduduk Kaltim 80 persen muslim. Jadi, program ini bersifat persuasif dan edukatif berbelanja di bulan Ramadan. Kami berharap, melalui program ini kita bersama-sama mendukung pengendalian inflasi daerah,” imbuhnya. (end/adv/kominfokaltim)
