SAMARINDA – Plt Kepala Biro Kesra Setdaprov Kaltim Andi M Ishak mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementrian Agama terkait dengan jatah kuota haji hingga teknis pelaksanaan ibadah haji tahun 2023.
“Untuk haji, kami masih dalam koordinasi Kementerian Agama dan Biro Kesra. Ini masih berproses terkait kuota,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Selasa lalu (2/5/2023).
Tak hanya itu saja, Andi M Ishak menyebut, pihaknya juga terus memproses petugas haji dari daerah.
“Kami juga berproses dengan petugas haji dan alhamdulillah sudah ditetapkan. Pelatihan dan dasarnya mereka juga sudah diberikan, sehingga saat ini mereka sudah siap untuk diberangkatkan. Jadi kita hanya menunggu kepastian pembagian kloter saja, juga penetapan besaran kuota untuk wilayah Kaltim,” terangnya.
Terkait dengan embarkasi calon jamaah haji yang ada di Balikpapan, Andi M Ishak menyebut, teknisnya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana embarkasi Balikpapan juga akan digunakan oleh calon jamaah haji selain Kaltim.
“Masih sama seperti tahun lalu. Embarkasi Balikpapan mengcover juga jamaah selain dari Kaltim, ada juga dari Kaltara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara,” sebutnya.
Sementara itu, terkait dengan ongkos naik haji (ONH) yang telah ditetapkan pemerintahan mengalami kenaikan, Andi M Ishak menilai, kebijakan tersebut masih wajar dan jauh lebih terjangkau.
“Terkait biaya, kalau mau melihat total biaya haji ini sebenarnya per orang hampir Rp 100 juta, mungkin sekitar Rp 98 juta lebih, itu total selama ini yang dicover pemerintah melalui dana ONH 70 persen, jadi jamaah menanggung 30 persennya. Kalau tahun lalu sekitar Rp 39 juta, tapi kalau tahun ini porsinya dibalik. 70 persen ditanggung jamaah, 30 persen pemerintah. Masih ada wacana mau diturunkan, tapi kami belum tahu keputusannya, apakah jadi diturunkan,” pungkasnya. (end/adv/kominfokaltim)