SAMARINDA – Upaya peningkatan kompetensi para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Samarinda, terus dilakukan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Kaltim bersama Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Kaltim. Salah satunya dengan menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Guru PAUD/TK Samarinda. Kegiatan dibuka Senin (3/7/23) di Hotel MJ, Jalan KH Khalid Samarinda dan berlangsung selama dua hari.
Dalam pelatihan itu, para guru diberikan pelatihan bagaimana membuat Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengandung muatan lokal dan berpusat pada anak. Tak hanya itu, dalam pelatihan tersebut, BKOW Kaltim juga memberikan materi motivasi bagi para guru.
Kegiatan ini dibuka Wita Royani Jaang, kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat, mewakili kepala Dinas Pendidikan Samarinda. Dikatakan Wita Royani, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk para bunda PAUD dan TK dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Ada banyak sekolah penggerak dan sudah melaksanakan kurikulum merdeka. Hari ini adalah penguatan untuk para bunda PAUD dan TK, supaya semua guru bisa mempersiapkan apa yang perlu disampaikan ke para murid saat ajaran baru nanti,” bebernya. Ia juga berharap semua peserta bisa menerapkan ke lembaga pendidikannya masing-masing.
Ditambahkan, kurikulum yang ada saat ini berbeda dengan yang sebelumnya. Dengan kurikulum merdeka, menurutnya, anak didik leluasa mengembangkan bakatnya masing-masing, merasa nyaman dan tidak monoton. Anak-anak juga tidak lagi wajib membaca menulis dan berhitung, tapi semua dilakukan dengan cara bermain.
“Harapannya murid bisa menerima apa yang disampaikan dengan lebih efektif. Menghitung membaca bisa dilakukan dengan cara bernyanyi. Sehingga anak semangat dan berani,” contohnya.
Karena pentingnya kegiatan ini, ia menyampaikan terima kasih atas kepedulian IPPRISIA Kaltim dan BKOW Kaltim yang mau mengadakan kegiatan dengan melibatkan para guru TK dan PAUD di Samarinda. “Sehingga nantinya para murid bisa mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan usianya,” katanya.
Sebelumnya, ketua panitia kegiatan Hj Marfuah SPd menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari BKOW Kalimantan Timur. Hal ini dipertegas Ketua BKOW Kaltim drg Hj Suryani Astuti Msi. Menurut Astuti, sapaan akrabnya, para guru TK memiliki peranan penting bagi masa depan bangsa. Karena itulah, BKOW mendorong peningkatan kapasitasnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas masa depan bangsa.
“Kegiatan ini berkat kerja sama dengan IPPRISIA, dan dipersiapkan hanya dalam waktu 1 minggu,” ujarnya. IPPRISIA menurutnya sangat peduli sesuai tugasnya mendidik anak usia dini sampai dewasa, serta kegiatan ini sangat penting dan peduli, untuk para ibu yang mengajar anak usia dini.
Dikatakan, BKOW adalah Badan Kerjasama Organisasi Wanita sekaligus menjadi satu organisasi besar di Kaltim. Total ada 40 organisasi perempuan di Kaltim yang bergabung dalam BKOW. “Semua kegiatan bisa berjalan berkat dukungan organisasi perempuan. Pintu kami juga masih terbuka untuk semua organisasi wanita yang ada di Kaltim,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Ketua IPPRISIA Kaltim Marliana Wahyuningrum SE MM menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dan kepercayaan yang diberikan BKOW kepada IPPRISIA dalam kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini bisa terlaksana, berkat kerja sama IPPRISIA dan BKOW untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas guru PAUD dan TK di Samarinda,” sebutnya. Dikatakan, para peserta diikuti perwakilan guru PAUD dan TK dari 10 kecamatan di Kota Samarinda. Total ada 50 orang yang mengikuti kegiatan ini.
“Mudah-mudahan apa yang akan kita lakukan mendapatkan rahmad berkah Allah. Semoga apa yang dilaksanakan bisa meningkatkan kompetensi, termasuk meminimalkan dampak pasca-Covid19 dengan kurikulum merdeka,” bebernya.
Dijelaskan, IPPRISIA sebagai ikatan pengembang kepribadian mempunyai tugas dan kewajiban dalam membangun karakter bangsa. “Terutama pendidikan dari mulai usia dini sampai pada jenjang para orang tua. Termasuk para pendidik menjadi bagian tanggung jawab IPPRISIA,” ucapnya.
Ia berharap ada pertemuan lanjutan untuk melakukan pembinaan dan pengembangan kepribadian yang akan disampaikan para trainer dari IPPRISIA.
“Sesuai permintaan BKOW, kami dari IPPRISIA pun menghadirkan trainer yang kompeten yang diharapkan memberikan motivasi pada para guru yang hadir,” ujarnya.
Trainer dari IPPRISIA Kaltim yang dihadirkan dalam kegiatan itu adalah Endro S. Efendi, CHt., CT., CPS yang juga seorang praktisi teknologi pikiran alumnus Adi W Gunawan Institute of Mind Technology. Dalam paparannya, Endro menyampaikan materi bagaimana menjadi pendidik dengan hati nyaman.
“Poin utama sebagai pendidik adalah, harus beres dengan dirinya sendiri terlebih dahulu. Karena menjadi pendidik apalagi untuk usia dini, tidak mudah,” ujar Endro.
Dikatakan, hal yang tidak kalah penting agar hati nyaman adalah, perlunya memberikan perhatian kepada para guru TK. “Pemerintah harus memberikan perhatian lebih. Gaji untuk para guru TK ini justru harus sangat maksimal. Ini karena para guru TK harus meletakkan dasar pendidikan yang sangat penting untuk masa depan anak,” ulasnya.
Apalagi kata dia, guru TK dan PAUD dalam waktu bersamaan harus bertindak sebagai dokter, psikolog, artis, atlet hingga komedian di depan anak didik. “Yang terjadi justru sebaliknya. Para guru TK kadang sangat jauh dari kata sejahtera, sehingga dampaknya menjadi kurang maksimal dalam mengajar dan mendidik para murid,” bebernya.
Selain menyampaikan materi, Endro juga memberikan beberapa tips hingga teknik khusus, agar para guru bisa mengatasi hambatan mental yang dialami setiap guru. Termasuk apa saja yang harus dilakukan, agar sistem pembelajaran yang berlangsung di kelas hasilnya bisa lebih maksimal.
Pelatihan itu diikuti para guru PAUD dan TK baik negeri maupun swasta. Peserta pun terlihat sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang mengemuka dalam pelatihan tersebut.
Selain Endro, narasumber yang dihadirkan adalah H Sahidin Ahmad SSos MSi, fasilitator perlindungan anak Kota Samarinda. (*)