SAMARINDA — Peningkatan literasi selalu menjadi prioritas sekolah. Literasi adalah kemampuan mendasar yang bisa diaplikasikan ke semua mata pelajaran akademis. Seperti yang kita tahu, siswa lebih mampu menghadapi dan memahami informasi yang mereka dapatkan atau mereka cari sehingga mereka mampu memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang setiap mata pelajaran.
Literasi dapat dilakukan di mana saja. Kegiatan literasi yang paling mudah dilakukan para peserta didik di sekolah adalah dengan membaca sebuah karya tulis fiksi. Sebab karya fiksi atau novel memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan buku pelajaran.
Novel sendiri memiliki berbagai macam alur cerita. Entah itu kehidupan sehari-hari, aksi, maupun romansa. Meskipun berbentuk karya tulis fiksi, sebuah buku tetaplah buku. Yang setidaknya memberikan sedikit banyaknya pengetahuan yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Siswa yang gemar membaca berbagai macam buku berprestasi maupun novel lebih baik secara akademis karena dengan membaca berbagai macam buku bisa mengenalkan siswa dengan lebih banyak kosakata serta mendukung dan melibatkan imajinasi siswa.
Begitupun juga bagi siswa dan siswi di SMA Negeri 16 di Jalan Perjuangan, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, pada Jumat (18/8/2023).
Kepala Perpustakaan SMAN 16 Samarinda, Dyah Retno Sulistyani mengatakan, salah satu alasan murid gemar berkunjung ke perpustakaan karena adanya novel yang memang sudah disediakan oleh sekolah.
“Kebanyakan buku yang dibaca siswa dan siswi itu buku novel dan ensiklopedia itu lebih menarik siswa,” ujar Dyah.
Menurut Dyah, dalam setiap novel setidaknya ada sepatah atau dua patah kata asing yang digunakan penulis, yang kadang membuat para pembaca penasaran dan ingin tahu makna dari bahasa asing. Tanpa disadari, siswa pastinya mendapatkan beberapa pelajaran atau pengetahuan baru yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, novel juga berguna untuk melepas penat dan stres, hingga mengisi waktu luang siswa ketika jam kosong pelajaran di kelas.
Sehingga, demi meningkatkan dan menunjang literasi murid agar semakin baik, tentunya SMAN 16 menambahkan bahan bacaan berupa karya fiksi.
“Pastinya setiap tahun kami anggarkan di Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda),” ungkapnya. (feb/adv/dpkkaltim)