SAMARINDA – Menyambut kurikulum baru, SMKN 1 Samarinda sudah menyiapkan tempat untuk buku baru yang ada dan akan datang. Buku tersebut nantinya akan dibagikan kepada siswa. Meski demikian, buku terbitan lama yang semakin menumpuk di ruang perpustakaan.
“Karena buku paket memang untuk mengakomodir kurang lebih 1.300 anak dengan rincian 15 eksemplar per orang yang akan dibagikan, kita sudah siapkan tempatnya dan ditata dengan baik karena sifatnya digunakan terus menerus,” ungkap kepala perpustakaan SMKN 1 Samarinda Sukamto, Selasa (7/11/2023).
Sukamto mengatakan dalam menyambut kurikulum baru dengan buku yang berbeda, pihaknya perlu menyiapkan ruang lagi untuk menyimpan, sedangkan dalam penggunaan buku lama tergantung dari masih layak atau tidaknya digunakan.
“Buku lama itu bukannya tidak bagus, karena masih ada beberapa bab yang masih bisa digunakan hanya sekarang kan banyak revisi, jadi kalau buku lama dipake berarti secara visi tidak berjalan, tapi ada beberapa bagian yang masih bisa dipake,” terang Sukamto.
Dengan realita semakin banyaknya buku, Sukamto beranggapan hal itu akan menjadi masalah jika tidak segera ditangani karena tempat penyimpanan yang semakin sempit.
“Untuk sementara kita retur, jadi yang tidak layak kita simpan, terserah pemerintah nanti mau diapakan buku itu, mau di hibah atau gimana, karena kalau kita dari petugas nda bisa ambil sikap karena ada landasan hukumnya,” jelas Sukamto.
Sementara itu, salah satu staf perpustakaan SMKN 1 Samarinda, Didu mengatakan buku akan terus disimpan sampai ada arahan dari pihak pemerintah untuk buku tersebut bagaimana baiknya.
“Itu sudah kita kelompokkan bukunya kalau sewaktu waktu ada tindakan, kita tinggal angkat,” ungkap Didu.
Didu menambahkan dalam pengurusan untuk tindak lanjut buku lama memang agak sulit dan belum menemui kejelasan hingga kini.
“Harapannya segera ada tindakan dari pemerintah terkait karena kita sudah beberapa kali ngurus tapi belum ada kejelasan, padahal buku ini sudah sangat banyak dan ruangan kita semakin penuh,” pungkasnya. (Adv/dpkkaltim)