SAMARINDA – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Samarinda Erham Yusuf mengungkap, banyak dari buku perpustakaan Kota Samarinda yang dipinjam, namun tidak dikembalikan.
Dikatakannya, persoalan masih adanya buku perpustakaan yang tidak kembali itu bukan hanya terjadi di perpustakaan yang dipimpin saja, tetapi hampir terjadi di perpustakaan lainnya.
Menurut Erham Yusuf, alasan yang biasanya disampaikan oleh pemustaka pun beragam. Mulai dari lupa jadwal pengembalian buku, hingga buku yang dipinjam tersebut hilang dan sebagainya.
“Pasti ada buku yang tidak kembali, biasanya alasan yang disampaikan karena hilang. Tapi kalau menurut saya, lebih baik dipinjam daripada hilang atau dimakan rayap buku-bukunya,” ujarnya.
Kepada seluruh pemustaka yang masih ada tanggungan pinjaman buku perpustakaan, dirinya sangat berharap buku-buku tersebut dapat dikembalikan.
“Kami masih mengharap buku-buku yang dipinjam dari perpustakaan kita itu tetap bisa kembali,” katanya.
Masih kata, Erham Yusuf, terbanyak dari buku-buku yang banyak tidak kembali ke perpustakaan itu ketika masa pandemi COVID-19.
“Seperti kasusnya ada yang pinjam sebelum COVID-19, tapi begitu ada instruksi tutup layanan, buku yang dipinjam juga tidak kembali. Bahkan ada yang sampai sekarang tidak kembali. Mungkin sekarang mereka tidak tahu kalau perpustakaan kita sudah buka,” bebernya.
Kepada pemustaka Dispusip Kota Samarinda yang masih memiliki kewajiban pengembalian buku, Erham Yusuf mengingatkan untuk dapat mengembalikan buku yang dipinjam tepat waktu, guna menghindari sanksi dan tetap menjaga buku agar tidak hilang.
“Mengembalikan buku yang dipinjam tepat waktu tentunya itu yang sangat bagus, jangan sampai melebihi waktu yang diberikan, agar terhindari dari sanksi. Walaupun sanksi yang diberikan adalah sanksi ringan saja,” tandasnya.(end/adv/dpkkaltim)