Tukang bridge punya pengalaman segudang bermain bridge di Singapura. Dulu sekitar tahun 80an siapapun pemain yang dikirim bertanding di Pesta Sukan atau Easter Congress dari Indonesia hampir pasti keluar sebagai juara.
Namun kemudian di era tahun 2010 akhir situasi mulai berubah. Pemain-pemain muda Singapura memanfaatkan platform Bridge Base Online secara maksimal untuk berlatih.
Selanjutnya mereka kemudian bisa bersaing, malah datang ke Jakarta atau Batam mereka sudah bisa juara.
Puncaknya mereka meraih medali emas Asian Games 2018 di Jakarta dan membuat banyak kaum milenial berminat belajar bridge di Singapura.
Tim Singapura yang meraih medali emas Asian Games 2018 adalah Poon Hua, Loo Choon Chou, Zhang Yukun, Fong Kien Hoong, Desmond Oh dan Kelvin Ong.
Semuanya masih menekuni bridge, Poon Hua jadi pemain professional di China dan sudah lama tidak bermain untuk Singapura. Pasangannya Loo Choon Chou kini memperkuat tim campuran Singapura sedangkan Kelvin Ong jadi Presiden Singapore Contract Bridge Association.
Tinggal Zhang Yukun dan Fong Kien Hoong yang masih memperkuat tim nasional open Singpaura.
Di APBF Hongkong Zhang Yukun berpasangan dengan Cheng Yen Lam dan Fong Kien Hoong bermain dengan Cheng Luo bersama pasangan muda Xue Heng Teo dan Timothy Wu.
Mereka mengalahkan tim Indonesia dan lolos untuk mewakili Zone VI di Kejuraan Dunia Bridge Bermuda Bowl di Maroko 2023.
Selanjutnya Singapura berpartisipasi di APBF Junior di Ningbo China pada kategori U26.
Bermaterikan Teo Xue Heng, Timothy Wu, Linus Lee,Bryan YANG, Gao He dan Guan Xin mereka keluar sebagai juara meruntuhkan dominasi China yang merebut semua gelar di kategori yang dipertandingkan.
Selanjutnya tim ini mengikuti Kejuaraan Dunia Junior kategori U26 dan keluar sebagai juara kedua.
Setelah lolos dari Hongkong mereka kemudian bertanding di Bermuda Bowl yang berlangsung di Maroko nanti.
Kali ini tim terjadi perubahan, pasangan muda Xue Heng Teo dan Timothy Wu tetap bermain sedangkan Fong Kien Hoong bermain dengan Cheng Yen Lam ditambah satu pasangan baru Jin Xiang Ong dan Jiening Zu.
Selanjutnya untuk Asian Games Hangzhou 2024 akan diperkuat Xue Heng Teo dan Timothy Wu yang bermain di 4 event besar sehingga tentu saja telah menambah jam terbangnya.
Pasangan lainnya adalah Zhang Yukun dan Cheng Yen Lam serta pasangan ketiga Linus Lee dan Yunyan Yang.
Hampir semua pemain Singapura bermain 2/1 GF yang telah diajarkan sejak mereka masuk klas belajar bridge sehingga dengan mudah mereka bisa berganti partner.
Hanya pemain lama Zhang Yukun dan Cheng Yen Lam yang bermain sistim Precision.
Melihat program sederhana Singapore Contract Bridge Association seharusnya kita tidak perlu kalah.
Karena dari sisi jumlah pemain yang belajar bridge dari kaum milenial kita jauh lebih banyak.
Yang perlu diperbaiki hanya metode pengajaran bridge kepada pemula meninggkat ke advanced dan selanjutnya terserah pemain sendiri.
Materi teori bridge sekarang mudah di dapat melalui internet, tempat berlatih ada di Bridge Base Online yang gratis.
Ayo mari kita segera bangkit.(*)