KUKAR – Komunitas Emak Peduli Anak (kemak) Kalimantan Timur menggelar dialog publik, yang dihadiri lebih dari 100 kaum hawa dari lima desa terdekat di Kecamatan Sebulu Kukar. Kegiatan yang menghadirkan Isran Noor – Gubernur Kaltim periode 2018 -2023 ini digelar di BPU Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (1/05/2024).
Dalam kesempatan tersebut, ketua Kemak Ria Atia Dewi menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan upaya komunitas untuk ikut serta mengambil peran perempuan dalam pembangunan di Kaltim. Ria menjelaskan tingginya angka laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kaltim merupakan respon positif perempuan Kaltim dalam upaya menyuarakan hak perempuan untuk dilindungi.
“Sesuai data, saat ini kasus KDRT mengalami peningkatan laporan kasus. Namun ternyata ini justru menjadi hal yang positif, karena perempuan mulai berani menyuarakan hak mereka,” ucapnya.
Ria menambahkan, KDRT merupakan isu sensitif yang sering dianggap sebagai aib keluarga yang tidak layak disebarkan. Padahal dampak yang dirasakan oleh korban, justru akan menjadi trauma yang berkepanjangan. Oleh sebab itu, perempuan harus tahu bahwa perempuan memiliki peran penting dalam keluarga yang berpengaruh besar pada generasi penerus bangsa.
“Perempuan yang menikah dan bergelar ibu, akan menjadi penentu arah masa depan bangsa. Mengingat ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya, sehingga menjadi perempuan yang kuat merupakan tujuan kami bersama,” ujarnya.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan tiga narasumber yang berpengalaman dibidangnya, antara lain Isran Noor Gubernur periode 2018-2023, Abdurrahman Amin Ketua PWI Kaltim, dan Tri Wahyuni Ketua FJPI Kaltim dengan mengangkat tema tantangan perempuan dan dunia digital.(ria)