SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen mengumpulkan manuskrip dan naskah kuno yang memuat sejarah Benua Etam di berbagai daerah yang ada di Kaltim hingga penjuru luar Kaltim.
Hal tersebut diaminkan oleh Kepala DPK Kaltim, Syafranuddin atau yang akrab disapa Ivan itu, mengatakan langkah yang ditempuh adalah dengan berburu manuskrip, naskah kuno, dan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah Kaltim.
“Salah satunya, bendera yang dikibarkan pertama kali di Kaltim. Sehingga akan menjadi koleksi kearsipan. Bendera ini akan menjadi memori kolektif bangsa. Ini lah program kita yang kedepannya akan dilakukan,” ungkap Ivan, Senin (21/8/2023).
Selain koleksi benda, naskah-naskah yang berikatan dengan perjuangan para pahlawan di Kaltim kedepannya akan dirancang diorama arsip Kaltim, yang dapat menjadi wisata edukasi dan rekreasi bagi masyarakat Kaltim.
Lebih lanjut, diorama tidak hanya menjadi rekreasi semata, namun, sebagai bentuk pemeliharaan sejarah yang diharapkan akan terus dilestarikan oleh generasi mendatang.
“Sistem eksplorasi dan gagasan pembentukan diorama arsip akan membangkitkan semangat perjuangan bangsa khususnya kepada anak muda di Kaltim. DPK Kaltim sangat serius dalam upaya pelestarian naskah kuno dan bukti sejarah lainnya yang hingga saat ini masih tersebar di beberapa lokasi yang tidak hanya di Kaltim tapi juga diluar negeri,” sambungnya.
Bentuk upaya menelisik sejarah, perwakilan DPK Kaltim turut bertolak ke Negeri Kincir angin, Belanda bersama dengan tim Perpustakaan Nasional RI untuk menghimpun langsung 500 naskah kuno Kaltim yang tersebar disana.
“Naskah kuno adalah aset bangsa yang perlu kita jaga dan pelihara keberadaannya. Karena, salah sedikit saja naskah kuno dapat lenyap, oleh karena itu untuk merawat bahkan menemukan informasi sejarah, naskah kuno berperan besar khususnya pada sejarah Kalimantan Timur,” pungkas Ivan. (nt/adv/dpkkaltim)