SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda memanfaatkan teknologi sebagai solusi digital dalam pengarsipan. Hal ini dilakukan sebagai langkah proaktif dalam menghadapi risiko kebakaran, dengan itu mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Sekarang kita harus memanfaatkan teknologi. Arsip pribadi dan arsip penting yang dikelola perangkat daerah, harus di scan menjadi bentuk digital. Ini bentuk antisipasi misal terjadi kebakaran, kebanjiran, yang bisa mengakibatkan arsip hilang atau terbakar,” jelas Kepala Bidang Pengelolaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dyayadi, Kamis (24/8/2023).
Kemudian, selain mengedepankan digitalisasi, juga mendorong Organisasi Perang Daerah (OPD), terutama di Samarinda, untuk melengkapi diri dengan brankas tahan api guna melindungi dokumen-dokumen penting.
“Untuk dinas perpustakaan masih belum, pelan-pelan kita bisa punya brankas sendiri. Tapi, saya juga menyarankan agar tiap OPD harus memiliki brankas untuk menyimpan dokumen penting,” imbuhnya.
Lanjut Dyayadi, teruntuk berkas-berkas yang tidak lagi digunakan segera dikurasi dan dimusnahkan secara berkala untuk menghindari penumpukan.
“Di kantor jangan sampai menumpuk berkas yang sudah tidak terpakai. Segera dimusnahkan secara berkala,” bebernya.
Dyayadi juga menghimbau warga Samarinda, agar menjaga keaman berkas penting pribadi, seperti ijazah, sertifikat, surat tanah, dan dokumen lainnya.
“Pesan saya untuk para ASN dan masyarakat di Samarinda, segera mengamankan berkas-berkas vitalnya. Di scan, lalu unggah ke google drive juga bisa,” tutup Dyayadi. (nt/adv/dpkkaltim)