PASER – Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Paser bekerjasama dengan pihak swasta memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) untuk membangun budaya literasi masyarakat.
Salah satu bentuk kerjasamanya adalah kegiatan Gerakan Literasi Kampus yang digagas bersama PT Kideco. Kegiatan itu digelar di Hotel Grand Sadurengas pada Senin (27/11/2023).
Acara yang dihadiri oleh 600 mahasiswa itu berlangsung meriah dengan menghadirkan Direktur Kubuku Indonesia, Ari Kustanto dan Indra Dwi Prasetyo dari Center of Digital Society sebagai pembicara.
Direktur Kubuku Indonesia, Ari Kustanto yang berkesempatan menyampaikan materi sosialisasi E Book menyambut baik kegiatan itu.
Menurutnya, kegiatan itu menjadi wadah berbagi informasi agak warga Paser bisa berliterasi secara digital dengan baik.
“Jadi sekarang sudah eranya dimana arus informasi sudah sangat banyak dan bagaimana mereka bisa memfilter dari sumber-sumber mana yang bisa mereka dapatkan secara baik untuk kegiatan mereka belajar di kampus masing masing,” ucapnya.
Kemudian, Indra Dwi Prasetyo dari Center of Digital Society mengaku bahagia bisa ikut andil dalam kegiatan. Karena menurutnya kegiatan yang mengusung tema literasi sangat langkah belangan ini. Ia mengatakan, dengan membaca akan membuka cakrawala mahasiswa Kaltim lebih luas memandang dunia.
Indra yang sebelumnya meraih magister di Negeri Kangguru itu menilai mahasiswa Kaltim sudah memiliki modal awal untuk menjadi insan literasi.
“Mereka itu sudah punya sosmed dan mereka sudah terbiasa dengan dunia luar, kadang kendala mereka itu adalah menemukan buku yang cocok bagi mereka,” ucapnya.
Sehingga melalui kegiatan tersebut, mahasiswa Paser bisa semakin terpacu untuk memiliki kebiasaan membaca.
“Nah kegiatan semacam ini tuh penting banget agar teman-teman tu semakin terinspirasi untuk membaca semakin punya daya gedor untuk kemudian membuka dunia dengan lebih luas lagi dengan membaca,” sambungnya.
Dirinya berpesan agar mahasiswa Paser menambah intensitas dalam hal membaca, menulis dan berpikir kritis.
Sosok yang dulunya aktif berorganisasi ketika mahasiswa itu menekankan bahwa mahasiswa memiliki tiga modal yang sangat penting untuk sukses. Diantaranya adalah waktu, tenaga dan pertemanan yang solid.
“Karena mahasiswa itu kita nggak punya uang, kita nggak punya resource, kita nggak punya network, tapi anak muda itu punya waktu, punya tenaga, punya pertemanan yang solid,” pungkasnya. (adv/dpkkaltim)