SAMARINDA – Salah satu Kabupaten di Propinsi Kaltim yakni Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu) menjadi zona hijau penularan Covid-19 di Kaltim. Dari update data yang dirilis oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim menunjukkan data 0 (nol) penularan kasus Covid-19 di kabupaten termuda di Kaltim ini.
Update perkembangan Covid-19 di Kaltim per Kamis 20 Mei 2021. Terkonfirmasi positif bertambah 100 kasus, dengan Kota Balikpapan tertinggi 41 kasus sehingga jumlah keseluruhan 70.504 kasus.
Sementara pasien yang sembuh 91 orang, sehingga jumlah keseluruhan 67.707 pasien. Dan meninggal dunia 1 orang, sehingga total 1.692 orang. Sementara pasien dalam perawatan 8 orang, sehingga total 1.108 pasien.
“Ini semua berkat kerja keras semua pihak dalam mematuhi protokol kesehatan menerapkan 5M. Kita berharap kondisi tetap stabil. Tidak ada lonjakan setelah lebaran seperti tahun lalu,” kata Yudha Pranoto sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim, Kamis (20/5/2021)
Yudha berpesan masyarakat tidak boleh lengah dan merasa kuat, sehingga mengabaikan protokol kesehatan. Hal ini perlu terus disosialisasikan, karena bahaya penularan masih mengancam.
“Jangan lupa 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, serta ikuti anjuran pemerintah mentaati PPKM berbasis mikro,” paparnya.
Hal senada disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak, yang mengatakan bahwa hal ini merupakan perkembangan yang baik. Namun, tetap harus diantisipasi, karena pergerakan orang yang masih cukup tinggi.
Pihaknya pun saat ini kita juga masih mengantisipasi adanya dampak dari penutupan laboratorium PCR selama perayaan Idulfitri kemarin. Dengan adanya penghentian sementara operasional ini, kecenderungan laporan kasus-kasus menjadi rendah. Selain itu laporan hasil tes yang belum realtime.
“Dampak arus balik tidak cukup jika dilihat dalam 2 minggu saja. Paling tidak apakah akan terlihat sampai 1 -2 bulan ke depan, kalau dalam dua bulan ke depan tidak terjadi lonjakan signifikan, berarti kita tidak terlalu terpengaruh dengan adanya arus mudik,” ujarnya.
Satgas penangan Covid-19 saat ini telah melakukan upaya dalam mencegah penularan kasus yang bersumber dari arus balik pemudik. Salah satunya dengan melakukan tes antigen acak terhadap pemudik yang kembali ke Kaltim.
Perpanjangan Pelaksanaan PPKM Mikro pun dipandang penting dalam upaya mempertahankan capaian yang ada saat ini. Karena dalam Instruksi Gubernur yang mengacu pada Instruksi Mendagri, ada poin yang berisi soal penyediaan rumah aman, hingga isolasi mandiri bagi pelaku perjalanan. (hel)