SAMARINDA – Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menceritakan sukses Kaltim mendapatkan dana karbon di arena 5Th International Energy Week Summit di Borneo Convention Centre Kuching, Sarawak (negara bagian Malaysia), awal pekan lalu.
Kabar ini pun mendapat reaksi negara tetangga Indonesia yang sama-sama memiliki hutan, tetapi mereka belum bisa menikmati hasil dari perdagangan karbon.
“Tentu prosesnya tidak singkat. Tapi melalui proses panjang kurang lebih 14 tahun. Untuk bisa mendapatkan dana karbon, ada mekanismenya, ada persyaratannya, ada penghitungannya, kemudian ada inisiatifnya dan ada regulasinya,” kata Sri Wahyuni di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (16/6/2023).
Ada tiga hal penting yang ia sampaikan dalam pertemuan itu. Pertama bahwa perdagangan karbon merupakan hal yang nyata dan Kaltim sudah mendapatkan kompensasi.
Kedua, diperlukan komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten kota bersama-sama dengan stakeholder lainnya.
“Jadi kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengurangan emisi, tanpa ada kebijakan tentu tidak bisa mengendalikan pelaksanaan kegiatan dari perangkat daerah dalam pengurangan emisi. Kebijakan kita itu ada di RPJMD ada di renstra. Jadi jalan itu programnya,” tandasnya.
Yang ketiga, dana karbon itu sebenarnya bukan tujuan akhir, tapi lebih sebagai reward dari upaya pengurangan emisi dalam menjaga lingkungan yang lebih baik.
“Respon para peserta IEW’23 sangat luar biasa,” ungkap Sri Wahyuni.
Pasalnya, keberhasilan Kaltim mendapatkan dana karbon itu, bagi mereka adalah hal baru. Kaltim memberikan inspirasi bahwa tanah Kalimantan, termasuk Sarawak yang sama-sama memiliki hutan, bisa menikmati bonus lain dari perdagangan karbon ini.
Mereka pun berencana datang ke Kaltim untuk belajar lebih dekat tentang cara-cara menjaga hutan dan berkontribusi dalam penurunan emisi karbon dunia.
“Berbicara energi, maksudnya juga berbicara tentang pengurangan emisi, zero emisi, net zero emission. Kemungkinan mereka juga akan melakulan studi banding ke Kaltim tentang pengurangan emisi dan mendapatkan dana karbon,” tandasnya.
Seperti diketahui, secara khusus Sekda Sri Wahyuni menghadiri pertemuan International Energy Week 2023 (IEW’23) di Sarawak, Selasa – Rabu, 13 – 14 Juni 2023 lalu.
Pertemuan 5Th International Energy Week Summit di Borneo Convention Centre Kuching, Sarawak ini mengusung tema Transitioning Towards A Net Zero Carbon Future atau Transisi Menuju Masa Depan Net Zero Carbon. (sa/adv/kominfokaltim)