SAMARINDA — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda melalui Pusat Pengembangan Kelembagaan dan Pengabdian Masyarakat (P2KPM) menggelar pembekalan peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 47 tahun 2021 secara virtual, Sabtu (22/5/2021).
Kegiatan pembekalan menghadirkan narasumber Rektor Unmul Samarinda Profesor Masjaya, Kepala Bappeda Kaltim Profesor M Aswin, dan Kepala DPMPD Kaltim M Syirajudin dengan materi peran mahasiswa dalam pengembangan status desa melalui SDGs desa.
Pada kesempatan itu, Iyad sapaan akrab M Syirajudin minta dukungan mahasiswa untuk melakukan pendataan SDGs berkoordinasi dengan perangkat desa setempat.
“Setidaknya terdapat dua belas poin data yang dibutuhkan dalam pendataan, yakni data identifikasi kerjasama antar desa dan kerjasama sama desa dengan pihak ketiga, data identifikasi pengembangan pembangunan kawasan perdesaan, dokumentasi atau video pengembangan pembangunan kawasan perdesaan prioritas kabupaten, dan pembangunan penyebaran kuesioner monev P3MD Provinsi Kaltim tahun 2021,” katanya.
Kemudian membantu penyebaran kuesioner profil desa dan kelurahan, data desa yang memiliki masyarakat hukum adat Kaltim tahun 2021, instrumen Identifikasi dan inventarisasi masyarakat hukum adat di Kaltim, dan instrumen identifikasi dan inventarisasi masyarakat hukum adat di Kaltim, dan data masyarakat Desa Kampung dan kelurahan Kaltim.
Selanjutnya data kelompok masyarakat (pokmas) kelompok pengelola sarana penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat (KP-SPAM), data fasilitasi umum prasarana dan sarana desa, pemukiman masyarakat membantu penyebaran kuesioner tentang posyantek dan pemanfaatan teknologi tepat guna TTG dan data teknologi tepat guna yang ada di daerah pelaksanaan KKN.
“Data-data ini sesuai kebutuhan kita dalam pendataan SDGs. Semoga dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat kali ini bisa sekaligus membantu tugas DPMPD. Apalagi ini langsung di desa. Bisa langsung kumpulkan data yang dibutuhkan, ” tambahnya.
Menurutnya KKN Unmul Angkatan 47 dilaksanakan berbasis program sesuai SDGs Desa dengan dua metode, yakni luar jaringan (luring) atau turun langsung di lapangan dan dalam jaringan (daring).
SDGs Desa adalah pembangunan total atas desa. Maksudnya seluruh aspek pembangunan harus dirasakan manfaatnya oleh warga desa tanpa ada yang terlewat.
Melalui SDGs Desa pembangunan mengarah pada 18 tujuan pembangunan, yakni desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, Pendidikan desa berkualitas, keterlibatan perempuan desa, desa layak air bersih dan sanitasi, desa berenergi bersih dan terbarukan, pertumbuhan ekonomi desa merata, infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan, dan Kawasan permukiman aman dan nyaman.
Kemudian konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan, desa tanggap perubahan iklim, desa peduli lingkungan laut, desa peduli lingkungan darat, desa damai berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa, kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
18 tujuan SDGS tersebut dapat dikelompokan menjadi 8 kelompok, yakni desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa peduli Kesehatan, desa peduli Pendidikan, desa ramah perempuan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli lingkungan, desa berjejaring, serta desa tanggap budaya.
Melalui pelaksanaan KKN berbasis program sesuai SDGs diharap meningkatnya kualitas SDM aparatur desa/kelurahan masyarakat Kaltim, meningkatnya kualitas Lembaga kemasyarakatan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, pengembagan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga serta penguatan Lembaga ekonomi.
Kemudian meningkatnya pemanfaatan SDA dan pendataan TTG berbawasan lingkungan, meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan, serta meningkatnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
Terkait peningkatan status Indeks Desa Membangun (IDM), dia berharap ada peserta KKN yang berdomisili di 30 desa target tahun 2021 yang akan ditingkatkan statusnya menjadi berkembang.
Harapannya bisa bersinergi dalam pelaksanaan KKN bisa menaikan statusnya menjadi berkembang dari posisi IDM 2020 masih status tertinggal. Peserta KKN diharap melaksanakan KIE, yakni komunikasi, informasi, dan edukasi.
Mahasiswa diharap bisa komunikasi maksimal dengan duduk bersama mendengarkan kondisi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa, termasuk curahan hati Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.
Kemudian informasi kegiatan KKN harus disampaikan kepada perangkat desa dan masyarakat desa agar mempunyai kesamaan persepsi dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa.
Sertai memberikan edukasi kepada masyarakat desa memberikan contoh kegiatan bermanfaat untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, hingga pemberdayaan lingkungan.
” Pendek kata kita berharap mahasiwa peserta KKN memberikan kegiatan bermanfaat bagi masyarakat desa. Diantaranya pendidikan seperti membuka kelas pelatihan Bahasa Inggris, pemanfaatan IT dan lain sebagainya sesuai bidang ilmu yang dimiliki,” pungkasnya.(AM)