SAMARINDA – Seorang supir truk babak belur usai dikeroyok oleh pengendara motor yang diduga Amor (anak motor).
Setelah pengeroyokan,terlihat supir yang babak belur itu terkulai dipinggir jalan, menahan sakit luar dalam.
Kejahatan tersebut terjadi di Jalan Batuah, Kilometer 31, Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kapolsek Loa Janan AKP Andy Wahyudi membenarkan, aksi beringas yang beredar di media sosial dan viral sejak Rabu (12/7/2023) kemarin.
AKP Andy Wahyudi membeberkan, dari kejadian penganiayaan terhadap supir truk itu pihaknya tengah menindaklanjuti dan mengembangkannya.
“Kami koordinasikan dengan Polresta Samarinda, untuk mencari kendaraan dan pelaku yang melarikan diri ke arah kota,” ujar AKP Andy Wahyudi, saat ditemui di Polsek Loa Janan.
Dari rekaman cctv, ada beberapa kendaraan yang dicurigai, kemudian mengerahkan anggota kepolisian untuk mengungkap para pelaku.
Kamis (13/7/2023) sekitar pukul 22.45 Wita pihaknya menerima informasi, dua pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian.
“Dari keterangan pelaku yang diamankan, ada 4 orang pelaku yang melakukan pengeroyokan,” katanya.
Kedua pelaku yang belum teringkus identitasnya telah dikantongi pihak kepolisian, saat ini masih dilakukan pengejaran.
“Kondisi korban masih di ruang ICU Rumah Sakit A.W Syahranie. Untuk sementara dari keduanya diamankan, dan kendaraan yang digunakan,” tutup AKP Hary Wahyudi.
Supir truk berplat nomor B 971 EXR korban pengeroyokan itu merupakan warga Samarinda, bernama Rio Trisna Ramadhani. Sementara 2 pelaku yang telah diamankan berinisial A (18) dan K (26).
Kepada awak media, K menceritakan apa yang sebenarnya terjadi hingga mereka melakukan penganiayaan.
Hari itu para pelaku baru saja melakukan Sunday Morning Ride (Sunmori) di jalan poros Samarinda-Balikpapan.
K berada didepan pelaku A tak juga terlihat, kemudian berinisiatif untuk putar balik, menemukan A sedang beradu dengan korban.
Saat K datang korban sudah dalam kondisi terkapar di bahu jalan.
“Saya liat ribut, saya datang, saya tendang dua kali, lalu saya pergi,” ucap K yang telah mengenakan kaos tahanan.
Sedangkan, pelaku A menuturkan, dia tertinggal teman-temannya ingin menyalip mobil didepannya yang dikendarai korban, tetapi hampir kesenggol.
Karena geram, akhirnya pelaku pun menyetop mobil tersebut, dan terjadilah penganiayaan.
“Jengkel, mau nyalip hampir ke senggol. Saya pukul, pakai batu juga,” ucap A.
Akhir dari perilaku ugal-ugalan di jalan yang berujung harus berurusan dengan kepolisian, pelaku hanya menjawab singkat.
“Jalani saja,” ucap A singkat dengan borgol di tangan.(nt)