SAMARINDA – Ketua Gerakan Pemasayarakatan Minat Baca (GPMB) kota Samarinda Dr Rusmadi menyambut baik dan apresiasi luar biasa terhadap bantuan Buncu Baca Etam (BBE) dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim.
“Disadari saat ini memang minat membaca buku secara fisik di masyarakat sangat menurun. Bahkan buku-buku digital pun juga masih kalah peminatnya dengan konten-konten audio visual. Diharapkan dengan hadirnya Buncu Baca Etam dapat kembali menumbuh kembangkan minat baca. Karena BBE keberadaan lebih mendekatkan ke warga di tempat umum, tanpa harus ke perpustakaan,” ungkap Rusmadi yang turut hadir pula dalam rangkaian penyerahan secara simbolis dari Gubernur Kaltim Isran Noor saat kunjungan kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda, Selasa (1/8/2023).
Rusmadi yang juga Wakil Wali Kota Samarinda ini mengatakan kehadiran BBE menyesuaikan perkembangan dan era teknologi saat ini, sehingga mudah dalam penerapan di kalangan millenial.
“Tidak susah, hanya dengan telpon genggam bisa baca buku tanpa membawa bukunya secara langsung,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim mengatakan DPK Kaltim mendorong literatur masyarakat melalui program BBE yang dapat diakses melalui digital secara gratis.
Dikatakannya, melalui peranan teknologi, BBE dapat digunakan dengan cara scan QR code menggunakan ponsel pribadi, yang selanjutnya memilih koleksi buku yang ingin dibaca melalui telpon genggam.
Menurutnya Pemustaka dapat membaca e-book atau buku digital melalui satu pindaian yang dapat terus dibaca sejauh 200 meter setelah pemindaian pada kode QR yang tertera di unit BBE.
Kata dia, paket yang telah disediakan BBE sebanyak 400 judul buku dengan penerbitan dan jenis terbaru, sehingga menambah gairah baca masyarakat yang mendapatkannya.
BBE sendiri merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim meningkatkan minat baca masyarakat serta menambah semangat berkunjung ke perpustakaan daerah.
“Keunggulan BBE dioperasikan bisa dengan internet juga bisa tanpa internet, nah dengan demikian saudara-suadara kita di kawasan yang tak terjangkau internet masih bisa membaca juga,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Buncu Baca Etam berasal dari suku kata bahasa banjar, buncu artinya sudut dan Etam dari bahasa kutai yang artinya kita, sehingga Buncu Baca Etam dapat diartikan sudut bacaan kita untuk Kaltim berdaulat.(ew/adv/dpk kaltim)