SAMARINDA – Sejak dua hari ini akses jalur Teluk Bajau, Mangkupalas-Palaran dijadikan satu jalur untuk lalulintas kendaraan. Pasalnya, proyek pengerjaan perbaikan longsoran sudah dilakukan, sehingga dilakukan penutupan akses jalan yang longsor.
“Kami fokus penanganan jalan rusak di Kaltim yang kondisinya kritis seperti di Teluk Bajau. Ini sudah kontrak dan sudah dikerjakan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kaltim Muhammad Aji Fitra Firnanda, saat dikonfirmasi Selasa (2/5/2023).
Dikonfirmasi terpisah, kontraktor pelaksana perbaikan longsoran di Teluk Bajau, Kepala Cabang CV Muhrizal, Trisno mengatakan, penutupan akses jalan yang longsor harus dilakukan untuk memudahkan petugasnya melakukan kegiatan perbaikan. Selain itu, kondisi jalan memang sangat membahayakan pengguna kendaraan.
“Karena dikerjakan, makanya ditutup jalannya, tapi hanya satu jalur. Jalur kendaraan dipindahkan ke jalur di sebelahnya,” katanya.

Terkait dengan pagu anggaran yang disiapkan untuk mengerjakan perbaikan jalan longsor Teluk Bajau, Trisno menyebut, angka yang telah disepakati melalui hasil lelang adalah sebesar Rp 5,1 miliar.
“Ini lelang, anggarannya sekitar Rp 5,1 miliar,” sebutnya.
Dia menerangkan, di tahap awal ini, pengerjaan hanya melakukan pembongkaran semenisasi jalan yang longsor, kemudian membuang material ke lokasi yang sudah disiapkan, tak jauh dari lokasi longsoran. Bahkan menurut dia, banyak dari masyarakat yang meminta bekas material longsoran tersebut.
“Banyak yang minta material ini, tapi kami juga membuang material ke lokasi yang ada di dekat sini. Lokasi ini memang milik rekanan kami dan sudah ada kerjasama,” ujarnya.
Disinggung mengenai pelaksanaan penyelesaian proyek, Trisno menyebut hanya dengan waktu 172 hari.
“Kita optimis tepat waktu selesai, target kita 172 hari. Pekerjaan seperti ini bukan yang pertama kali, tapi sudah biasa kami tangani,” katanya.
Menurut dia, jenis pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek perbaikan jalan longsor Teluk Bajau adalah jenis pekerjaan bawah, yang dinilainya lebih mudah dan tingkat resiko yang tidak terlalu tinggi.
“Proyek ini kerjanya di bawah, bisa lebih cepat. Biasanya kalau sudah dapat berapa meter langsung dicor, dikerjakan keroyokan, merakit besinya juga lebih cepat dari pada pekerjaan atas,” pungkasnya.(and/adv/kominfokaltim)