SANGATTA– Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman menerima kunjungan Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB) Sangatta diruang kerjanya, Selasa (18/5/2021).
Kedatangan pihak YPPSB bertujuan untuk bersilaturahim. Dari YPPSB ada Plt Direktur YPPSB sekaligus Manager Bisnis And Support Endah Wulandari. Didampingi Manager Pendidikan Wariadi, Manager Riset Strategi dan Pengembangan Syafi’i serta Kepala Sekolah SD YPPSB 2 Marsono.
Dalam silaturahim pasca Idul Fitri ini, pihak YPPSB menyampaikan perihal progres belajar mengajar selama pandemi COVID-19. Kemudian, kesiapan belajar tatap muka, apabila sudah ada kebijakan pemerintah terkait hal tersebut.
Secara umum Bupati menyambut baik dan mempersilakan pihak yayasan untuk menuangkan kreativitas atau inovasi-inovasi yang telah dilaksanakan selama ini melalui sebuah proposal. Sehingga terobosan baru bidang pendidikan, terkait pembelajaran berbasis TI (teknologi informasi), bisa ditularkan kepada sekolah lain di Kutim.
Tekait kesiapan melaksanakan belajar tatap muka, Ardiansyah menyatakan saat ini pemerintah belum bisa mengeluarkan kebijakan dimaksud. Selama pandemi COVID-19 masih berlangsung, pembelajaran tatap muka memang masih riskan dilakukan. Menurutnya pemerintah harus sangat hati-hati dalam menelurkan kebijakan.
“Karena harus memperhatikan kondisi (angka penularan) COVID-19 di Kutim,” tegasnya.
Dengan pernyataan dimaksud, artinya Pemkab Kutim lebih memilih cara aman menekan pandemi COVID-19 di sektor pendidikan. Belum merekomendasi pembelajaran tatap muka dan baru memberi izin apabila situasi aman atau dapat dikendalikan.
Sebelumnya, Endah Wulandari, Plt Direktur YPPSB sekaligus Manager Bisnis And Support YPPSB mengatakan, ada sisi positif yang dapat dipetik selama masa pandemi. Salah satu, peningkatkan pengatahuan dibidang TI bagi guru maupun siswa dalam proses belajar.
Dalam kesempatan itu, pihaknya siap untuk berbagi informasi pengembangan proses belajar mengajar selama pandemi. Kepada sekolah-sekolah di Kutim. Termasuk dibidang peningkatan perpustakaan, pihak YPPSB menegaskan siap menjadi proyek percontohan bagi sekolah-sekolah yang ingin meningkatkan akreditasi ke A.
“Perpustakaan YPPSB saat ini juga diikuti pelatihan bukan hanya dari Kutim saja, namun dari Sabang sampai Marauke. Di Kutim Perpustakaan YPPSB satu-satunya yang sudah terakreditasi A,” ungkapnya Endah. (*hm15/3)