Zaman sudah berubah dan perubahannya demikian pesat.
Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari saja tapi juga telah merambah ke segala penjuru dan permainan bridge juga kena imbasnya.
Sekarang sangat jarang kita bisa bidding secara bebas tanpa ada gangguan dari lawan. Pemain sekarang cenderung buka dengan pegangan 9-11 HCP apalagi untuk overcall atau preemptive bisa lebih lemah lagi.
Kecenderungan diatas membuat setiap pemain harus mempersiapkan diri, setiap pasangan harus mendiskusikan secara detail competitive bidding yang effective dan tentu saja jangan lupa bagaimana mengatasi competitive bidding dari lawan.
Seorang pakar bridge dari Amerika Serikat, Marshall Miles menyarankan sebagai berikut:
- Dalam competitive bidding kita harus agresive terutama untuk level part score.
Adalah cukup mahal harganya ketika anda membiarkan lawan bermain partscore sementara kita sendiri bisa bermain partscore pada warna atau level yang lebih tinggi bahkan mungkin saja kita bisa bermain game. Banyak pemain berpikiran bahwa akan beresiko cukup besar apabila harus ikut competitive bidding terutama dalam pertandingan dengan penilaian IMP, mereka akan lebih berani jika penilaian Top Bottom. Ini, tidak benar. Karena adalah lebih aman melakukan competitive bidding pada pertandingan IMP sebab lawanpun akan berpikir dua kali untuk melakukan penalty double pada tingkat partscore.
- Semakin cepat anda ikut bid semakin aman.
Misalnya lawan buka 1D dan anda overcall 1H. Lawan sebelah kiri anda pegang:
SAJ954
HA1086
D8
CJ43
Coba anda lihat kesulitan yang dihadapi lawan, ia tidak bisa double karena berarti negative double. Ia bisa saja mencoba melakukan penalty dengan pass dulu dan berharap partner melakukan take-out double yang mungkin akan dibatalkannya sendiri takut partner hanya pegang singleton heart. Taruh kata ia melakukan penalty double belum tentu akan menguntungkan pihaknya karena mungkin saja kontrak 4S dengan mudah dipenuhi sementara 1H didouble mungkin hanya mati 2 atau bisa hanya mati 1.
Rasanya pada kasus ini kebanyakan pemain akan bid 1S.
Mari kita lihat jalannya penawaran lain dengan kartu yang sama.
Barat Utara Timur Selatan
1D Pas 1S Pas
2D 2H ?
Disini lawan akan dengan tenang double. Setelah ia memberitahukan pegang spade maka lawan tidak perlu memilih antara penalty atau memberitahukan spade seperti sebelumnya.
Al Roth’s dalam kolomnya di Bridge Today memberikan pegangan sebagai berikut :
Barat Utara Timur Selatan
2D(1) Pas
4H Pas Pas ?
(1) Weak
SKJ543
H-
D7642
CA1095
Apa yang anda lakukan dengan pegangan ini? Menurut Al Roth’s, anda harus double. Pegangan partner bisa saja seperti ini :
SAQ102
H8532
D-
CKQ742
Kontrak slam di spade buat anda sementara lawan juga dengan mudah bikin 4H.
Al Roth’s benar double tapi Marshall Miles lebih menganjurkan agar selatan langsung overcall 2S bukan pas dulu sehingga harus menebak untuk berbuat apa pada kesempatan berikutnya.
Pasti cukup banyak yang protes dengan usul ini ?
Sejalan dengan usul tadi, jika partner overcall di warna terutama major tugas utama partner raise kalau ada support walaupun mungkin tidak terlalu kuat. Kenapa, karena saat ini preemptive raise telah menjadi sesuatu yang umum. Jadi, kalau anda tidak raise pada kesempatan pertama dan selagi masih aman maka resikonya adalah tebak kancing di level yang lebih tinggi.
Dalam latihan Djarum Bridge Club online di BBO beberapa hari yang lalu, penulis dihadapkan problem dengan pegangan ini sebagai selatan :
S KQ74
H
D A972
C K10743
Penawaran berlangsung :
Barat Utara Timur Selatan
1NT Pas 2C Pas
2H Pas 4H ?
Pembukaan 1NT dari barat adalah Weak NT atau 11-14, apa yang anda lakukan dengan pegangan diatas.
Di meja sebelah memilih aman pas dan kontrak 4H bikin.
Penulis memilih double dan sangat tergantung keputusan partner dengan pegangan ini :
S 106
H 532
D KJ853
C Q96
Kontrak 5D asal menemukan posisi CJ bikin. Papan ini papan no 16 dimana lawan bahaya kita tidak bahaya.
Bagaimana teori membantu utara mengambil keputusan? Gunakan laws of total trick. Dengan lawan fit heart 9 atau 10 kartu maka cenderung berbahaya untuk melakukan penalty double karena kita juga punya fit di D dengan 9-10 kartu.
Jika pegangan balanced tidak ada 5 kartu maka memilih pass tidak salah. Situasi ini disebut double borel saat Erick Kokish melatih timnas. Borel diambil dari nama Emile Borel pengarang buku The Mathematical Theory of Bridge.(*)