PENAJAM PASER UTARA – Mentawir, salah satu kelurahan di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, dalam waktu dekat akan memiliki dermaga penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN). Lokasi dermaga seluas lebih dari dua hektar ini berada di RT 03.
Semula kawasan ini adalah dermaga tambat bagi sarana angkutan batubara milik PT Semoi Prima Lestari (SPL) yang memproduksi batubara di kawasan itu.” Kami berniat merehabilitasi dermaga kami agar multifungsi,” kata Kevin Wardhana, salah satu Direksi PT SPL di Penajam, Rabu, (1/5/2024).
Menurut dia, kawasan yang luasnya lebih dari dua hektar itu akan direhabilitasi dan multifungsi. “Ada dua dermaga di kawasan itu. Yang sebelah timur akan kami fungsikan sebagai dermaga batubara sedangkan yang sebelah barat akan kami sulap menjadi dermaga penunjang angkutan material bangunan bagi IKN,” tambah Kevin.
Menurutnya, kawasan itu sangat strategis sebagai dermaga penunjang material IKN, karena kawasan itu memiliki kedalaman perairan yang cukup saat pasang surut dan leluasa bagi manuver alat angkut, karena lebar sungai lebih dari 200 meter.
Beberapa warga sekitar juga sangat mengharapkan agar di RT 03 itu segera dibangun pelabuhan material penunjang IKN karena akan membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian warga.
Lurah Mentawir Nelfa Susanti ketika ditanya kebenaran rencana pembangunan dermaga itu mengatakan sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi ke kelurahan. “Tapi jujur, kami sangat berharap jika dermaga itu bisa dioperasikan. Pendapatn masyarakat kami akan meningkat,” harapnya.

Dijelaskan, Mentawir adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Sepaku yang memiliki akses darat dan laut menuju ke kawasan itu, “hanya memerlukan waktu tempuh dua jam melalui darat dan satu jam melalui laut dari Kota Balikpapan,” tambahnya.
Daya tarik wisata alam menjadi yang utama di kelurahan ini seperti Kawasan teluk Balikpapan, hutan mangrove, arung jeram, hutan bambu, dan pemandangan alam hutan tropisnya.
Budaya Suku Pasir dengan tarian ronggengnya dan keberadaan demang serta cerita asal-usul kata Mentawir juga menjadi daya tarik budaya di sini. Selain itu juga hidangan hasil laut, sirup mangrove dan hasil kerajinan dari bambu, salah satu kerajinan yang bisa dijadikan oleh-oleh.(*)