Olahraga bridge merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat dimainkan sejak usia dini sekitar 8 tahun sampai lansia. Selain itu bridge juga bisa dimainkan offline dan online.
Saat pandemi covid-19 dimana dianjurkan bekerja dari rumah, platform Bridge Base Online (BBO) pesertanya meningkat sangat drastis yang membuat mereka harus memperbesar kapasitas pemain yang boleh ikut bermain.
Selain itu muncul banyak platform baru, seperti “real bridge”, “love bridge” dan lain-lain sehingga membuat pemain bridge bisa memilih.
Rata-rata seseorang yang pernah belajar bridge sangat jarang berhenti bermain bridge baik sekedar hobby maupun aktif mengikuti kompetisi bridge baik tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.
Prestasi olahraga bridge nasional begitu terjaya selama puluhan tahun baik tingkat Asia Tenggara dan Asia Pasifik serta mencapai puncaknya di penghujung tahun 2014 ketika pasangan Henky Lasut dan Eddy Manoppo berhasil meraih Juara Dunia di Sanya, Hainan Tiongkok.
Terdapat beberapa peristiwa fenomenal dari para pecinta bridge yang sulit di kategorikan sebagai peristiwa kebetulan, misalnya :
1.Alm. Deng Hsiao Phing yang berhasil mereformasi perekonomian Tiongkok menjadi raksasa dunia adalah pemain dan pecinta bridge, bahkan beliau masih bermain bridge seminggu sebelum beliau meninggal dunia.
2.Bill Gates, manusia terkaya sejagad yang berani mengambil keputusan yang sangat beresiko dengan meninggalkan kuliah di Universitas Harvard demi menjadi pengusaha muda dan dalam waktu relatif singkat berhasil menjadi orang terkaya di dunia. Ini hanya dua contoh.
Bagaimana di indonesia ?
3.Bapak Michael Bambang Hartono, orang terkaya di indonesia adalah seorang atlet bridge nasional yang telah meraih perunggu di kejuaraan dunia senior bowl telah mulai bermain bridge sejak usia 8 tahun dan saat ini di usia 81 tahun beliau masih aktif bertanding bridge di kejuaraan dunia.
Ketiga contoh diatas membuktikan bahwa seorang pemimpin hebat akan langsung senang dan bahkan menjadi cinta bila diperkenalkan olahraga bridge atau juga bisa sebaliknya dimana olahraga bridge dapat mencetak pemimpin dengan mental dan karakter unggul.
Pendidikan Berkarakter
Salah satu cabor yang nyaris sempurna dalam membentuk karakter unggul bercirikan karakter seorang pemimpin adalah olahraga bridge, dimana melalui olahraga bridge seseorang akan dibentuk antara lain:
1. Peningkatan kecerdasan intelektual dan mempertajam daya ingat.
2. Peningkatan kecerdasan emosional dimana setiap pemain bridge memiliki kepekaan naluri dan empati maupun mitra terhadap teman.
3. Kemampuan bekerjasama serta setia dan loyalitas tinggi kepada partner/mitra karena olahraga bridge adalah permainan pasangan bukan individu.
4. Meningkatkan kecerdasan spiritual dan selalu menjunjung tinggi sportivitas, etika, sopan santun (etiket), jujur serta tidak mudah putus asa.
5. Mampu mengambil keputusan cepat, tepat, akurat dan benar didasari atas analisa yang akurat dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan (teori probabilitas, matematis, sistimatis dan lain-lain).
6. Peningkatan kecerdasan-kecerdasan lainnya
Dengan demikian olahraga bridge sangat cocok diajarkan di sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, karena olahraga bridge bukan sekedar olahraga biasa tetapi dapat membentuk karakter/mental unggul secara revolusional.
PB GABSI sejak tahun 2002 sudah menggulirkan program BMS dan Program tersebut diakui oleh WBF sebagai yang terbaik di dunia. Pemerintah sekarang mencanangkan program revolusi mental yang dapat di realisasikan melalui program BMS di seluruh indonesia. Semoga cabang olahraga bridge bukan hanya mampu mencetak juara dunia tetapi juga mampu melahirkan banyak pemimpin berkualitas dunia. (Sumber : Modul Mengajar Bridge PB Gabsi)