JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dorong kolaborasi lintas negara untuk wujudkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota hutan berkelanjutan (sustainable forest city). Kolaborasi ini akan difokuskan pada enam lingkup area strategis, yaitu program reforestasi; konservasi keanekaragaman hayati; mitigasi perubahan iklim dan adaptasi; pengelolaan sumber daya air; pengelolaan perairan dan pesisir; serta pengelolaan kawasan lindung.
OIKN berkomitmen untuk memperbaiki lingkungan yang ada saat ini dengan mengubah tren deforestasi menjadi reforestasi, serta dari penggunaan energi bebasis bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan. Hal ini disampaikan Kepala OIKN Bambang Susantono dalam pertemuan kemitraan “OIKN Forest City Partnership Support Facility,” pada Jumat (16/06/2023).
“Dalam mencapai hal tersebut, Otorita IKN membutuhkan dukungan untuk kolaborasi dari berbagai lembaga internasional, karena IKN bukan hanya menjadi harapan perubahan bagi Indonesia namun juga dunia,” kata Kepala OIKN dalam pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah duta besar dari berbagai negara dan mitra pembangunan.
Hadir dalam pertemuan tersebut dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti, Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Francisco Aguilera Aranda, serta delegasi dari Kedutaan Besar Swedia, Kedutaan Besar Inggirs, Kedutaan Besar Uni Eropa dan Kedutaan Besar Belanda. Selain itu kegiatan ini dihadiri oleh mitra pembangunan yaitu UN Resident Coordinator, UNDP, UNEP, USAID, Ford Foundation, dan GIZ.
Para duta besar yang hadir turut menyampaikan dukungan kepada OIKN dalam mencapai ambisi IKN untuk menjadi kota hutan dan mewujudkan 65 persen ruang hijau di wilayah IKN, baik dengan berbagi pengetahuan maupun dukungan tenaga ahli dari masing-masing negara dalam mewujudkan cita-cita IKN.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna A. Safitri menegaskan komitmen OIKN untuk mewujudkan IKN sebagai kota hutan berkelanjutan dengan memastikan keterlibatan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan kebijakannya.
“Kami akan mengembalikan kejayaan hutan tropis Kalimantan. Tentunya ini tidak mudah tetapi dengan komitmen dan dukungan yang kami terima, kami optimis kota hutan akan dapat diwujudkan pada tahun 2045,” ujar Deputi Myrna.
Kepala OIKN menargetkan dalam waktu dekat akan mewujudkan kolaborasi yang konkrit dan mendiskusikan lebih lanjut program-program utama bersama perwakilan dari berbagai negara yang hadir pada pertemuan kemitraan hari ini.(*)