KUKAR – Pemerintah Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merencanakan pengembangan tiga situs sejarah sebagai destinasi wisata.
Situs sejarah tersebut berupa Makam raja Kukar, Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, Makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya, dan bunker Jepang Peninggalan Perang Dunia II.
Kepala Desa Jembayan melalui Sekretaris Desa, Jamli mengatakan pihaknya bakal mengelola ketiga situs sejarah tersebut untuk menarik minat wisatawan lokal maupun daerah.
“Kami ingin menjadikan Desa Jembayan sebagai desa wisata yang memiliki nilai sejarah dan religi. Kami juga ingin melestarikan warisan budaya dan sejarah yang ada di desa kami,” kata Jamli, Kamis 19 Oktober 2023.
Jamli menjelaskan bahwa makam Raja Kutai Kartanegara Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa terletak di wilayah RT 1 Desa Jembayan. Makam tersebut merupakan salah satu situs kerajaan tertua di Indonesia yang masih terawat.
Sementara itu, makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya terletak di wilayah RT 15 Desa Jembayan.
Makan ini, kata Jamli, merupakan makam seorang ulama besar yang dihormati oleh masyarakat setempat. Makam tersebut sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah, baik siang maupun malam.
Selain dua situ sejarah itu, ada pula situs Bunker Jepang yang terletak di wilayah RT 15 Desa Jembayan.
Bunker Jepang itu merupakan situs peninggalan Perang Dunia II yang masih asli tapi belum terurus. Lokasi bunker Jepang itu tergolong strategis karena berada di ketinggian dan dapat melihat pemandangan wilayah Loa Janan.
Upaya mengembangkan situs tersebut, Jamli mengaku bakal meminta bantuan dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar.
Jamli berharap agar situs ini dapat menjadi sarana edukasi sejarah bagi pelajar dan masyarakat di Kukar sehingga masyarakat setempat diharapkan dapat merawat dan menjaga situs-situs sebagai aset yang harus diselamatkan.
“Semoga masyarakat kita mendukung program yang ingin kita bangun untuk mengembangkan wisata di Jembayan,” ujar Jamli. (adv/diskominfokukar/sr)