SENDAWAR – Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan camat se-Kubar di ruang diklat lantai III Kantor Bupati, Rabu (17/11/2021).
Bupati Kubar FX. Yapan menyampaikan, rapat koordinasi secara rutin dilakukan setiap tahun dengan semua camat yang ada di Kubar.
“Camat ini adalah kepanjangan tangan dari bupati dan wakil bupati,”kata FX. Yapan, didampingi Waki Bupati H. Edynto Arkan, Asisten I Syaidirrahman, Kabag tata pemerintahan Franky Yonatan.
Rakor mengambil tema “ Peningkatan Kapasitas Camat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan di Kecamatan”.
Dikatakan Yapan, tujuan dilakukan rakor setiap tahun ini untuk meningkatkan pelayananan kepada masyarakat serta peningkatan sumber daya manusianya sesuai dengan tupoksi masing – masing. Diharapkan semua camat dapat memahami dua belas tugas dan empat fungsi yang sudah diberikan.
“Jangan urusan kecamatan tembus terus ke kabupaten. Selesaikan urusan itu di kecamatan masing masing sesuai dengan tugas yang sudah diberikan,” kata FX. Yapan.
Dijelaskan FX. Yapan, di awal bulan Desember akan ada pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ia berharap semua camat hingga aparat kampong mempersiapkan segala yang diperlukan.
“Adanya rakor ini bisa mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan mengevaluasi apa yang akan kita lakukan kedepannya,”ungkapnya.
FX Yapan menegaskan, pasca kerja seratus hari masa jabatan, seorang pemimpin harus mempunyai konsep, setelah punya konsep harus punya strategi dan target baru di evaluasi.
“Kita harus mempunyai target apa permasalahan di wilayah kita yang sangat krusial itu yang perlu kita lakukan eksen inovasinya,” tegasnya.
Edyanto Arkan menambahkan, tugas dan funsi camat diharapkan dapat menyelesaikan urusan umum dan pemerintahan yang ada di wilayah kecamatan serta mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan perda dan perbup.
Edyanto Arkan berpesan kepada para camat jangan berhenti berenovasi dan menyelesaikan permasalahan di kecamatan sebaik mungkin dan seoptimal mungkin.
“selama ini yang sering kita ketahui masyarakat ada permasalahan langsung ke bupati maupun wakil bupati hanya untuk membahas permasalahan umum di pemerintahan,”ujarnya.
Edyanto Arkan berharap, baik masyarakat, petinggi maupun lurah jika ada permasalahan yang belum bisa diselesaikan hendaknya datang ke bupati maupun ke wakil bupati bersama camat.
“Kalau mereka datang sendiri tanpa didampingi camat takut terjadi degradasi fungsi camat,” ujarnya.
DIkatakan Edyanto, ia sering menyarankan warga yang menemuinya untuk bertemu dengan camat terlebih dahulu.
“Camat harus memunculkan kepekaan dan kepedulian akan permasalahan yang ada dikampung – kampung yang ada di kecamatan,”ungkapnya. (arf)