SAMARINDA – Inovasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur untuk meningkatkan minat baca masyarakat terus dilakukan, diantaranya dengan menciptakan Buncu Baca Etam (papan berisikan barcode) tinggal scan langsung bisa memilih buku yang dikehendaki.
Buncu Baca Etam merupakan program baru yang digagas oleh DPK Kaltim. Program yang merupakan penyediaan sudut baca bagi masyarakat khususnya penduduk kota dan kabupaten di Kaltim. Masyarakat dapat mengakses buku dengan melakukan scan atau pindai melalui kode QR yang tersedia di Buncu Baca Etam. Selanjutnya mereka dapat berselancar dalam genggaman memilih koleksi buku yang tersedia.
Namun hingga akhir Mei 2023 ini penempatan Buncu Baca Etam belum bisa di publish karena menurut Alma Humas DKP Kaltim masih terus dilakukan riset. “Terkait daftar penempatan masih belum bisa dipublish karena masih dalam riset, namun yang jelas 10 kabupaten dan kota akan ada Buncu Baca Etam dan Mahulu mendapat 2 buncu baca Etam dengan akses yang bisa langsung dibaca secara offline,” terang Alma.
“Tadi saya sudah koordinasi ke Kabid layanan beliau bisa ditemui saat di kantor kemungkinan minggu depan ya pak karena beliau berangkat sampai rabu,” jelas Alma.
Rencana awal ada 43 titik yang menjadi tempat Buncu Baca Etam. Masing-masing akan ditempatkan di pusat layanan umum seperti kelurahan atau tempat publik lainnya. Dari jumlah 43 itu, 33 Buncu Baca Etam distribusikan ke daerah-daerah terutama kabupaten/Kota, sedangkan 10 Buncu Baca Etam diebar di Samarinda.
Buncu Baca Etam di desain sedemikian rupa, dengan tinggi 160 cm, terbuat dari papan plywood 18 mm, finishing full HPL, disediakan juga stop kontak 6 titik untuk charger handphone, ada stiker barcodenya, dan stiker identitas kedinasan, dilengkapi lampu. Jarak 200 meter dari titik Buncu Baca Etam masih bisa diakses oleh pembaca.
Sebelumnya, Kepala DPK Kaltim H. Muhammad Syafranuddin menyampaikan bahwa Buncu Baca Etam untuk ditempatkan di lokasi-lokasi ramai pengunjung sambil menunggu bisa membuka link yang terdapat dalam barcode yang terpampang di papan tersebut.
“Kita siapkan 4000 judul buku yang tersedia di Buncu Baca Etam untuk dimanfaatkan dibaca oleh masyarakat,” ujar Ivan panggilan akrab H. Muhammad Syafranuddin.(m/adv/dpkkaltim)