SAMARINDA – Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) RI menilai perpustakaan Masjid Islamic Center Samarinda (MICS) patut dijadikan percontohan. Perpustakaan MICS dianggap telah memenuhi standard fasilitas literasi publik.
Subkoordinator Pengendalian Mutu Naskah Agama dan Keagamaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati bersama 20 pengurus perpustakaan masjid di Kaltim telah mengunjungi MICS untuk melakukan studi lapangan terkait tata cara pengelolaan perpustakaan masjid yang profesional serta sebagai pemenuhan literasi keagamaan Islam.
“Kunjungan ke MICS untuk melihat perpustakaan masjid yang menjadi percontohan. Mengapa kami anggap perpustakaan Islamic Center ini percontohan? Karena perpustakaan masjid di sana sudah memenuhi persyaratan standar nasional,” jelas Nur Rahmawati.
Nur Rahmawati menjelaskan, standar perpustakaan masjid antara lain memiliki seribu judul buku, sumber daya manusia (SDM) memadai, teknologi yang dimiliki mumpuni. Selain itu, perpustakaan juga harus memiliki ruangan yang luas dan representatif, serta koordinasi dengan mitra kerja terjalin sangat baik. “Jadi sangat bisa dijadikan contoh untuk teman-teman pengelola perpustakaan masjid lainnya yang saat ini belum memulai atau sudah memulai tapi terhenti, itu bisa mencontoh perpustakaan MICS bagaimana tata kelola yang benar dan profesional. Kami melihat Islamic Center bisa jadi contoh,” katanya.
Ia mengatakan, rombongan para pengurus perpustakaan masjid yang datang ke MICS sangat antusias. Beberapa di antara mereka baru mengetahui di MICS ada perpustakaan yang modern.
“Mereka sangat antusias, bahkan ada yang baru tahu di sana ada perpustakaan meski sering ke Islamic Center,” katanya.
Dalam kunjungan itu, koordinator pengendalian mutu menyerahkan sejumlah buku terbitan Ditjen Bimas Islam Kemenag. Hal ini, diakuinya, sering dilakukan ketika berkunjung ke perpustakaan masjid di daerah-daerah.
“Ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan dan mendistribusikan buku-buku yang telah dicetak Ditjen Bimas Islam agar tersebar di masyarakat, agar masyarakat membaca buku-buku terbitan Bimas Islam. Jadi informasi yang kita bukukan bisa sampai ke masyarakat,” kata Nur Rahmawati.
Kunjungan Ditjen Bimas Islam bersama 20 pengurus perpustakaan masjid merupakan rangkaian dari kegiatan Bimtek Pengelolaan Perpustakaan Masjid. Mereka diterima Kepala Bidang Takmir Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Samarinda Jamaluddin, serta para pengurus perpustakaan MICS.(adv/dpkkaltim)