SAMARINDA – Puncak peringatan Hari Kearsipan ke-53 tahun 2024 dengan mengangkat tema Sustainable Archiving for the Best Future (Kearsipan Berkelanjutan untuk Masa Depan Terbaik) diselenggarakan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, dengan Kota Samarinda ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur H. Syafaruddin menyampaikan, Rangkaian puncak peringatan Hari Kearsipan tersebut dilaksanakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang acaranya dipusatkan di Hotel Mercure, Samarinda, Kalimantan Timur pada 28 s.d. 30 Mei 2024.
“Puncak peringatan Hari Kearsipan ke-53 diperkirakan akan dihadiri sekitar 1.000 orang peserta yang berasal dari komunitas kearsipan di instansi pemerintah pusat, pemerintahan daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Perguruan Tinggi Negeri,” jelasnya.
Dijelaskan beberapa kegiatan yang akan dihelat pada puncak peringatan Hari Kearsipan ke-53, meliputi Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan Kearsipan, Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kearsipan, penghargaan anugerah kearsipan, penyerahan sertifikat akreditasi kearsipan, parade Memori Kolektif Bangsa, pameran one stop service ANRI dan UMKM Kalimantan Timur, city tour budaya Desa Pampang dan titik nol Ibukota Nusantara.
Selain itu, lanjutnya, sebagai apresiasi dan motivasi peningkatan kinerja di bidang kearsipan, pada peringatan ini ANRI menggelar Anugerah Kearsipan Tahun 2024 dengan kategori:
- Penghargaan Nilai Terbaik Hasil Pengawasan Kearsipan Tahun 2023;
- Penghargaan Penetapan Memori Kolektif Bangsa Tahun 2024;
- Penghargaan tokoh kearsipan inspiratif;
- Penyerahan Sertifikat MoWCAP untuk arsip Indarung I Semen Padang dan arsip tentang Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia tahun 1887-1986.
“Kearsipan yang berkelanjutan (sustainable archiving) yang menjadi isu utama dalam peringatan Hari Kearsipan ke-53 mencerminkan komitmen bahwa memastikan bahwa arsip bernilai guna sejarah dilestarikan dengan baik untuk generasi-generasi mendatang,” jelasnya.
Melalui upaya pemeliharaan yang berkelanjutan, lanjut Syafranuddin, entitas kearsipan dapat menjaga kontinuitas warisan sejarah daerah dan bangsa, sehingga dapat diakses dan dimanfaatkan seluas-luasnya oleh publik.
“Tak hanya itu, khazanah arsip tersebut harus disajikan secara menarik, sehingga memunculkan kecintaan dan kebanggaan generasi muda terhadap budaya bangsa dan negara,” Imbuhnya.
Melalui Peringatan Hari Kearsipan ke-53 Tahun 2024, Syafranuddin berharap, bukan hanya sekadar momentum apresiasi atas capaian kinerja dalam pengelolaan arsip, tetapi juga merupakan kesempatan untuk merefleksikan komitmen terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan arsip.
“Melalui integrasi konsep sustainable archiving dalam praktik kearsipan pun, dapat menguatkan kembali bahwa kontribusi kearsipan dalam membantu digitalisasi pemerintahan dan menjaga warisan budaya serta memori kolektif akan memberikan dampak bagi masa depan yang terbaik,” katanya.
Selain itu, melalui peringatan Hari Kearsipan ke-53 Tahun 2024, dapat menjadi ajang untuk pelaksanaan evaluasi atas capaian yang telah diraih dan keberlanjutan program-program prioritas kearsipan untuk memastikan bahwa kerangka kerja kearsipan yang ada tetap relevan dan responsif terhadap perubahan lingkungan dan perkembangan teknologi informasi.(*)