SAMARINDA – Ruang Layanan Koleksi Referensi milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim menyimpan koleksi buku mulai tahun 1960-an hingga buku-buku edisi terbaru.
“Buku di sini mulai tahun 1960-an juga ada sampai yang buku baru,” kata Staf Layanan Koleksi Referensi DPK Kaltim, Rosanna BR Sitepu beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, banyak dari pengunjung di ruang Layanan Koleksi Referensi mencari buku-buku tua.
“Sebenarnya buku-buku yang lama seperti buku sejarah, semakain tua bukunya semakin dicari,” katanya.
Menurut Rosanna, seluruh koleksi buku yang ada di ruang layananan yang dijaganya tersebut hanya diizinkan untuk dipinjamkan di tempat.

“Kalau untuk buku di sebelah kiri ini tidak dipinjamkan, karena buku referensi biasanya tidak dibaca keseluruhan, seperti kamus tidak dibaca dari A-Z, jadi hanya apa yang perlu saja dibuka, jadi tidak perlu disimpan dibawa atau pinjam pulang ke rumah,” ujarnya.
Layanan peminjaman buku yang diperbolehkan dibawa pulang, kata Rosanna, adalah buku-buku yang ada di ruang layanan lainnya.
“Kalau di sebelah kanan itu koleksi novel-novel, sejarah dan koleksi pelajaran. Tapi buku pelajaran di sini tidak bisa mengikuti perkembangan yang ada, karena setiap tahun kurikulum selalu berubah-ubah terus,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk pengadaan koleksi buku di ruang Layanan Referensi, biasanya dilakukan setiap tahun melalui alokasi anggaran APBD. Selain itu, didapatkan dari hibah.
“Pengadaan buku di sini setahun sekali, kecuali kalau ada APBD tambahan dan ada juga hasil dari sumbangan masyarakat,” pungkasnya. (end/adv/dpkkaltim)