SAMARINDA – Rusmina usia 64 tahun, seorang penjual Peyek, kini terbaring lemah seorang diri tanpa sanak saudara atau sebatang kara dengan penyakit stroke yang dideritanya, di sebuah rumah kontrakan bangsalan di gang depan Terminal Lempake Samarinda.
Ia menceritakan awal kedatangannya ke Kaltim pada tahun 2012. Ia nekat memberanikan diri merantau dari Kampung usai sang suami meninggal dunia di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kota yang dituju adalah Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur Kaltim dan bekerja warung makan di wilayah belakang perkantoran PT. KPC.
Namun bekerja di Sangatta tidak bertahan lama. Tahun 2014 ia kembali merantau ke Kota Samarinda untuk berusaha secara mandiri. Ia pun memilih tinggal di rumah kontrakan bangsal depan Terminal Lempake dan memulai usaha dengan membuat Peyek sekaligus dijajakan berkeliling wilayah Kebon Agung Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara.
Abdul Karim, Ketua RT 02 kelurahan Lempake menyebut peyek buatan Rusmina itu paling enak, dikenal dengan sebutan Mbah Peyek. “Sehari-hari setelah bikin Peyek, mbah Rusmina berkeliling menjajakan, selain itu ada juga Peyek yang dititipkan di warung-warung dan lebih banyak langsung dijajakan keliling. Banyak pelanggannya,” ucap Karim saat mengunjungi Rusmina di Bangsalan, Sabtu (3/8/2024).
Namun sejak akhir Juni 2024 lalu, Rusmina tidak lagi bisa berjualan karena terserangan penyakit stroke, yang menyebabkan badannya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya terbaring lemah di kasur tipis di rumah bangsalan ukuran 3 x 5 meter.
“Warga tidak lagi bisa merasakan renyahnya peyek Rusmina, Kami kehilangan peyek yang renyah. Mbah Peyek waktu jualan badannya berisi, kini sejak sakit terlihat kurus,” tambah Karim.
Senada disampaikan Dharma tetangga Rusmina, ia menuturkan selama Rusmina sakit, secara bergantian dirawat oleh tetangganya. “Ibu Rusmina kami kenal dengan Mbah Peyek, sejak saya masih sekolah beliau sudah tinggal di sini, dan selama sakit tetangganya yang merawat karena tidak punya siapa-siapa di Samarinda,” jelas Dharma.
Disampaikan Dharma, selama sakit Rusmina tidak ada penghasilan, makan pun dibantu tetangga. “Sering pada saat kami menjenguk Mbah Peyek minta agar diusahakan dipulangkan ke kampung halamannya di Jepara,” tambah Dharma yang juga Relawan Ambulance Icare Kalimantan Timur.
Sementara itu, Firmawari, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan Lempake menyampaikan Rusmina tidak pernah di rawat di rumah sakit. “Kami baru dapat laporan seminggu ini, ada warga yang terkena stroke, selama sakit tidak pernah dibawa ke rumah sakit karena tidak memiliki BPJS. Kendala kami untuk membawa ke rumah sakit karena tidak ada BPJS, dan sudah saya koordinasikan dengan Ketua PSM Kota Samarinda,” jelasnya.
Saat ditemui jurnalborneo.com di kediamannya, Sabtu, (03/8/2024) dengan terbata-bata Rusmina menyampaikan keinginannya untuk bisa dipulangkan ke kampung kelahirannya. “Saya mohon bisa dibantu dibawa pulang ke kampung halaman saya di Bangsri Kabupaten Jepara,” ucap Rusmina..
Di Jepara, lanjut Rusmina ada anak menantu yang bisa merawatnya. “Kalau disini tetangga yang merawat dan kasih makan, kalau di Jepara saya bisa kumpul anak menantu dan putu (cucu-red),” ucapnya dengan memohon.(mn)