SAMARINDA – Hari ini lebih buruk dari yang kemarin adalah tanda orang yang merugi Hari ini sama dengan kemarin, sebuah kebodohan. Hari ini lebih baik dari yang kemarin adalah tanda orang yang beruntung. Jadilah manusia yang dirindukan surga. Pesan tersebut disampaikan Syech Elraey Mohamed Abouelmkarm, ulama dari Mesir yang sedang menginjakan kakinya di bumi Kaltim ketika memberikan kajian Ramadan Muslimat Yassalam di Masjid Semesta Alam Komp. Sempaja Lestari , Kamis (6/5/2021)pagi.
Ada yang menarik dari rangkaian acara tersebut ketika peserta diminta maju bergiliran satu persatu membaca surat Alfatihah yang benar sesuai tahsin/tajwid. Nyatanya, tak sedikit yang gelagapan karena ketidak sempurnaan saat melafazkan makhraj hurup hijaiyah yang berakibat menjadi salah makna dan salah arti. Menurut Syekh, salah membaca Alfatihah ketika salat, maka salatnya batal. Maka wajib hukumnya untuk belajar.
Ia juga menyarankan, di sisa sisa Ramadan yang tinggal sedikit, manfaatkan waktu terus membaca Alquran, bersedekah, mengerjakan salat salat sunat, dan melakukan itikaf walau hanya sesaat, bisa di masjid atau di rumah.
“Ketika memasak, menyapu, mencuci pakaian, menjahit dan saat berkendaraan baca subhanallah subhnallah sebanyak banyaknya,” saran pria Mesir itu dengan bahasa campurannya Arab Indonesia
Kajian ini rutin dilaksanakan sejak awal Ramadan lalu dengan materi yang cukup padat dan menarik antara lain mengupas sejarah Islam oleh ustad Sani bin Husein, fiqih syiam dan zakat 4 mazhab oleh ustad Syamsudin Amir AR MPd, fiqih wanita, oleh ustazah Hayati Fasihiha Lubis Lc, MA, targhib dan tarhib ramadan oleh ustad Fatholis Lc. Selain itu juga disampaikan tadabur qu’ran surah Alkahfi oleh ustad Abdul Ilah Thohir Lc, peran masjid dalam membangun peradapan umat oleh ustad Sugeng Narpodi S. St Ft, peran ibu dalam menyiapkan generasi rabbani oleh ustazah Siti Sumarwati S. St, hingga membaca dan menghapal 42 Hadist Arbain Nawawi dan dauroh Al Fatihah bersanad oleh syech Elraey Mohamed Abouelmkarm. (*/mahriawati)