SAMARINDA – Menyambut kurikulum merdeka ada pembelajaran literasi dan numerisasi,yakni pembelajaran literasi melatih siswa agar lebih dekat dengan tempat kumpulan buku-buku yaitu di Perpustakaan.
Hal itulah yang melatarbelakangi siswa SDIT Imam Syafi’i secara bertahap diajak berkunjung ke perpustakaan daerah yang dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur, terletak di Jalan Juanda No.4 (samping fly over) Air Hitam Samarinda.
Kepala Sekolah SDIT Imam Syafi’I – Irfan Jaya mengatakan kondisi saat ini cukup memprihatinkan dengan era digitalisasi anak-anak lebih dekat dengan handphone dari pada dengan buku.
“Dengan mengajak anak-anak siswa berkunjung ke perpustakaan, semoga ada ketertarikan terhadap buku. Kami bagi menjadi dua tahap. Hari ini kelas 1-3, besok Rabu, 9 Agustus kelas 4-6,” papar Irfan.
SDIT Imam Syafi’i yang terletak di Jalan Gerilya Gang. keluarga (Masjid Aisyah) DPW Wahdah Islamiyah yang saat ini memiliki 9 guru yang mengasuh sekitar 80 siswa-siswi sudah cukup lama secara bergiliran mengajak siswanya berkunjung ke perpustakaan daerah.
“Saat ini SDIT (sekolah dasar Islam terpadu) Imam Syafi’i baru memiliki Guru 9 orang yang mengampu murid sebanyak 80 anak, kebanyakan anak-anak yatim, ada juga program beasiswa untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu,” jelas Irfan.
Dari 80 siswa, lanjut Irfan ada 37 siswa yang dibebaskan SPP, sementara yang lain SPP Rp 300.000 sebulan sudah termasuk makan siang karena jam belajarnya dari pagi hingga sore.
Kunjungan siswa SDIT Imam Syafi’i di perpustakaan daerah disambut pustakawan DPK Kaltim Debora, Yenni, Vicka dan Maulidia menambah semangat anak-anak bertanya tentang perpustakaan dan koleksi buku di ruang yang cukup nyaman.
Maulidia staf Perpustakaan DPK Kaltim menjelaskan para siswa yang datang akan diajak melihat proses pendaftaran menjadikan anggota, dipandu hal-hal yang harus dilakukan saat pertama kali berkunjung ke perpustakaan.
“Setiap pengunjung perpustakaan kita harap scan kartu anggota bagi yang sudah menjadi anggota, tetapi bagi yang belum punya kartu anggota gunakan kartu yang tersedia sesuai dengan kategori, ada umum, pelajar, pegawai, mahasiswa,” Jelas Maulidia.
Siswa juga diajak berkunjung ke ruang otomasi (ruang IT), ke ruang penerbitan berkala dan terkahir ke ruang anak. “Diruang anak ini mereka bisa mengekspresikan dirinya, buka hanya sekadar baca buku, tapi bisa main puzzle, dan banyak permainan lainnya,” pungkas Maulidia.(mun/adv/dpkkaltim)