SAMARINDA – Perkembangan teknologi digital membuat media cetak semakin hari semakin tergerus, satu-persatu tumbang digantikan dengan kemunculan media online yang tumbuh bak jamur berkembang di musim penghujan.
Informasi terakhir penerbitan cetak Koran SINDO resmi tutup terhitung Senin 17 April 2023. Bahkan koran tertua di dunia Edisi cetak surat kabar Austria Wiener Zeitung, yang telah diterbitkan sejak 1703, lenyap dari peredaran, setelah sebuah keputusan parlemen Austria disahkan pada hari Kamis (27/04/2023).
Sebelumnya di Tahun 2022 ada 5 media cetak nasional yang menyatakan berhenti terbit hingga batas waktu yang belum ditemukan, antara lain Majalah Bobo Junior berhenti terbit per tanggal 21 Desember 2022, Majalah Mombi SD majalah yang diperuntukan bagi anak-anak usia Sekolah Dasar, antara 6-12 tahun, berhenti terbit per tanggal 28 Desember 2022, Tabloid Nova majalah berisi seputar dunia wanita, seperti kecantikan, lifestyle, resep makanan, musik, hiburan, dan tema Berhenti terbit saat peringatan hari Ibu Tanggal 22 Desember 2022. Koran Republika merupakan koran nasional, yang terbit perdana pada tahun 1993 menyatakan berhenti terbit per tanggal 31 Desember 2022.
Hilangnya media berkala cetak menyebabkan berkurangnya sumber deposit bahan pustaka di bidang penerbitan berkala, sementara media online masih belum mendapatkan formula, agar bisa dijadikan bahan pustaka, terutama di Perpustakaan yang dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur.
Yaniwati – pustakawan yang bertugas di Penerbitan Berkala Bidang Layanan, Otomasi, dan Kerjasama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan keresahannya akan kehilangan sumber bahan pustaka di penerbitan berkala.
Pihak Perpustakaan mengalami kendala dalam mendapatkan jumlah exemplar terbitan berkala. Pada tahun 2022 lalu, yang rutin datang hanya 4 majalah, 4 koran (Kompas, Kaltim pos, Samarinda Pos, dan Tribun Kaltim). Sedangkan majalah Bobo, Intisari, Tempo dan Trubus, masing-masing langganan hanya satu eksemplar.
“Jika media cetak sudah berhenti terbit, sudah pasti untuk sumber bahan pustaka akan berkurang,” jelas Yaniwati.
Menurutnya, saat ini yang banyak adalah media online, cuma kita belum mengetahui cara mendapatkan bahan pustaka dari media online tersebut. “Kami sebagai pemustaka sangat berharap Perpustakaan DPK Kaltim kalau bisa punya bank data penerbitan koran digital dan media online agar bisa disimpan. Atau mungkin media online dan koran digital berharap bisa masuk iKaltim agar terjaga yang disimpan Aksara Maya,” harap Yaniwati sebagai pustakawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Syafranuddin mengungkap sangat memungkinkan jika koran digital dan media online tersimpan filenya di perpustakaan daerah.
“Kita usahakan sesuai kapasitas server, untuk koran digital Bisa dikumpul sebulan sekali dalam bentuk File Di CD,” Jelas Ivan panggilan akrab Muhammad Syafranuddin kepada media ini melalui pesan WhatsApp, Sabtu (13/5/2023).
Ivan berharap setiap media online bisa mengajukan kerjasama dengan DPK untuk bisa terhubung dengan iKaltim dan e-pustaka. “Itu dibuat kerjasamanya dulu, masing-masing media online. Nanti kami tindaklanjuti,” kata Ivan.(mun/adv/dpkkaltim)