SAMARINDA – Wartawan senior dan penulis terkemuka di Kaltim, H. Syafril Teha Noer dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kaltim diundang Asterawani Brunei dalam Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSB-K), 4 – 6 Agustus 2023 mendatang di Brunei Darussalam. Bersama Syafril Teha Noer, Asterawani Brunei juga mengundang sastrawan Kaltim Amin Wangsatilaja.
“Saya dan kang Amin diundang di DSB-K mewakili Kaltim. Rencana berangkat tanggal 2 Agustus 2023 Di acara itu kami diminta ‘membentang kertas kerja’ (bahasa Brunei untuk menyajikan makalah, red) tentang sastra Kaltim. Makanya sedang kami siapkan ini,” jelas Syafril melalui sambungan telepon WhatsApp kepada media ini, Jum’at (16/6/2023).
Undangan yang diterima Syafril tertanggal 12 Syawal 1444 H / 12 Mei 2023 dalam Dialog Serantau Borneo – Kalimantan ke-15, 2023 ditandatangani Ketua 1 Asterawani Brunei Prof.Ampuan Dr Haji Brahim Bin Ampuan Haji Tengah, ini akan dilaksanakan di Balai Sarmayuda, Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam, Bandar Seri Bengawan, Asterawani Brunei mengundang para penyair dari seluruh provinsi yang ada di Kalimantan, juga nengara bagian Sabah dan Serawak.
Pada DSB-K 2023 ini dengan tema Melayu Islam Beraja mengukuhkan Sastera Islam dan nilai-nilai budaya serantau, Buya Syafril diminta menyajikan makalah tentang kiprah sastra yang diinisiasi penyair Kaltim sejak tahun ’80 an.
“Kami diminta untuk menyampaikan bahan makalah yang akan disampaikan ditunggu sebelum 30 Juni 2023. Sedang saya siapkan ini,” jelas Syafril.
Di makalahnya itu Syafril menyampaikan peran penyair yang menjadi tulang punggung pembinaan, apresiasi dan ‘provokasi’ sastra Kaltim.
“Capaian kreatif dalam sastra adalah hal penting, tapi bagaimana menggelorakan minat sastra sungguh tidak kalah penting. Nah, peran dan kiprah di bidang ini kerap orang lupa,” ucap Syafril.
Untuk kertas kerja memuat tentang tumbuh kembang sastra lokal Kaltim yang bernuasa Islam, menurut Buya Syafril, akan disampaikan Amin Wangsatilaja.
Sebagai informasi, para penyair Kaltim yang dimotori penyair nasional Korrie Layun Rampan (almarhum) pernah menggelar acara yang sama, Dialog Kalimantan-Borneo tahun 2011 di Samarinda.
Perhelatan itu dihadiri para penyair dan penulis empat provinsi yang ada di Kalimantan, Brunei, Sabah, Serawak, Riau, Jakarta dan Yogyakarta. Setelah 12 tahun berselang, baru tahun ini dilaksanakan acara yang sama di Brunei Darussalam.(mun)