SAMARINDA – Puluhan massa yang berasal dari organisasi Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) kembali menggelar aksi unjuk rasa memprotes tingginya harga tiket pesawat dari dan menuju Berau, di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (9/8/2023).
Rijal Ketua KPMKB Samarinda menjelaskan, aksi yang mereka lakukan hari Rabu ini adalah aksi kedua kalinya, mengingat hingga saat ini Bupati Berau Sri Juniarsih belum menyatakan sikap secara serius dan tegas untuk menekan harga tiket pesawat dari dan menuju Berau.
“Dari pantauan kami melalui traveloka.com melihat penjualan tiket pesawat dari dan menuju Berau juga hari ini masih tergolong mahal, sehingga kami menduga 2 maskapai yakni wings air dan citilink yang ada di bandara Kalimarau yang melayani rute penerbangan adalah dalang tingginya harga penjualan tiket pesawat,” ujar Rijal.
Diungkapkan, setelah melakukan perbandingan Seperti rute penerbangan Balikpapan – Makassar, Berau – Balikpapan yang dimana rute penerbangan keduanya sama-sama memerlukan sekitar 1:15 – 1:20/jam penerbangan. Dari aplikasi Travoloka.com Balikpapan – Makassar Rp. 781.000 terrendah, Berau – Balikpapan Rp. 1.617.000 terrendah. Sedangkan untuk rute Berau – Samarinda sendiri yang hanya memerlukan waktu 1 jam untuk penerbangan berada diharga Rp. 1.445.700.
Sementara itu, menurut Rijal, berdasarkan Keputusan Menteri perhubungan Nomor KM 106 Tahun 2019 Tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri jenis pesawat Propeler > 30 Seat, Balikpapan – Berau (Batas Atas Rp 1.270.000) (Batas Bawah Rp 445.000), Berau – Samarinda (Batas Atas Rp 978.000) (Batas Bawah Rp 342.000).
Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 7 tahun 2023 tentang Besaran Biaya Tambahan (SURCHARGE) yang disebabkan adanya Fluktuasi Bahan Bakar (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, sesuai biaya tambahan untuk jenis pesawat propeller paling tinggi hanya 25 % dari tarif Batas Atas sesuai kelompok pelayanan masing-masing badan usaha angkutan udara.
Dalam aksi unjuk rasa ini KPMKB mengeluarkan lima pernyataan sikap diantaranya : mendesak Gubernur Kaltim dan Bupati Berau segera, menekan harga tiket pesawat dari dan menuju Berau, meminta maskapai Wing Air dan Citilink transparan dalam menentukan harga tiket.
“KPMB juga mendesak Gubernur Kaltim dan Bupati Berau menindaklanjuti dugaan adanya mafia tiket pesawat dan dugaan kedua maskapai melakukan praktik monopoli harga,” tegas Rijal.(*)