Tim Bridge PON Aceh hari ini menggemparkan para pebridge yang ikut di Moriyama Invitational Bridge Tournament di Yiwu China karena hanya satu tim yang dating dari luar China tapi mampu lolos dari kepungan 61 tim yang berasal dari berbagai kota di China.
Moriyama Invitational Bridge Tournament di Yiwu China sebenarnya terbatas undangan hanya saja hubungan yang baik tukang bridge dengan salah satu Pengurus Bridge di China membuat tim Bridge PON Aceh diundang mengikuti event ini.
Moriyama Invitational Bridge Tournament ini memadukan olahraga bridge dengan pariwisata atau yang lebih dikenal sebagai “sport tourism”.
Dalam 3 bulan terakhir ini ada 3 turnamen bridge yang dikaitkan dengan pariwisata.
Bulan April yang lalu tukan bridge mengikuti Turnamen Bridge “Jalur Sutra Maritim” di Quanzhou kemudian bulan ini mengikuti Moriyama Invitational Bridge Tournament di Yiwu China dan nanti tanggal 12-16 Juni akan mengikuti KONI Badung Sport Tourism Cabor Bridge di Badung Bali.
Ketiga turnamen bridge ini menyediakan waktu buat peserta untuk mengikuti City Tour secara gratis.
Penampilan Tim Bridge PON Aceh dengan para pemain Bert Toar Polii, M Apin Nurhalim, Said Zulhasri dan Mulyadi Djauhudin atau hanya bermain 4 orang sempat dikomentari beberapa peserta karena mampu lolos ke 8 besar.
Karena mereka tahu peserta yang dating dari berbagai kota di China terutama di sekitar Yiwu bukanlah pemain lemah. Walaupun bukan pemain papan atas di China tapi minimal mereka adalah pemain kelas menengah di China.
Mungkin juga pengaruh tidak ada problem soal makanan halal di Yiwu membuat 3 pemain tim Aceh yang beragama Islam tidak terkendala soal makanan.
Sebab di Yiwu sendiri yang dihuni sekitar 35.000 penduduk yang beragama Islam membuat mencari makanan halal disini sangat mudah. Ditambah lagi jika di Indonesia memiliki Mangga Dua, Tanah Abang dan Asemka, negara China juga memiliki Pasar Yiwu.
Dilansir dari Wikipedia.org, Pasar Yiwu mempunyai 75.000 kios, 200 ribu penyuplai, 500 ribuan jenis produk-produk terlaris dan 2.000 kategori produk yang siap dipasarkan. Jika anda menyediakan waktu 8 jam sehari dan mengunjungi setiap kios 3 menit maka anda butuh waktu 1 ½ tahun untuk mengelilingi pasar ini. Selain itu banyak pedagang dari Timur Tengah, Afrika yang dating menetap disini.
Mungkin oleh sebab tidak ada problem soal makanan, tim kita mampu tampil bagus untuk lolos ke babak 8 besar.
Besok akan dilanjutkan dengan babak knock out 8 besar disusul semifinal dan final.*