PASER – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu pilihan sumber pendapatan perorangan yang cukup besar di zaman sekarang. Ketimbang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta dan pekerja honorer daerah.
Seperti salah satu pengusaha yang berasal dari Rt. 001 Kelurahan Long Kali, Kecamatan Long Kali, Arbani. Sebelumnya ia pernah bekerja di perusahaan tambang selama satu tahun dan bekerja sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) kurang lebih satu tahun.
Kini dirinya memilih fokus menjadi petani kebun aren, mengelola kebun aren, dan memproduksi olahan makanan dari aren yang disebut Gula Aren Paser cap Pemuda Mahkota Sultan. Arbani menggeluti usahanya itu sejak tahun 2018 sampai sekarang.

“Saya menggeluti usaha ini sudah 4 tahun lebih. Sejak harga sawit anjlok tepatnya akhir tahun 2018, kami mencoba mengelola pohon aren untuk membuat gula serbuk,” urainya.
Arbani menjelaskan, produk Gula Semut Aren ini diproses cukup lama. Mulai dari pengambilan air nira segar dari pohon aren, direbus selama 4 jam lebih, setelah mengental diolah lagi sampai mengkristal menggunakan mesin kristalisator dan penyerbukan hingga siap dikemas.
Setelah Gula Semut Aren dikemas, dia memasarkan produknya ke toko terdekat serta penjualan secara online. Produk ini sudah dikenal di Tanah Grogot sampai Balikpapan. Dengan harga jual Rp. 20 ribu per bungkus dan kapasitas produksi mencapai 50 bungkus per hari.
“Kapasitas produksi saya per hari mencapai 50 bungkus dengan harga per bungkusnya Rp. 20 ribu. Artinya per hari bisa mendapatkan Rp. 1 juta kali 30 hari kemudian saya ambil perhitungan 50 persen jadi Rp. 15 juta per bulan,” jelasnya.
Produk gula aren ini kebanyakan dijadikan sebagai bahan baku pemanis dari campuran minuman, makanan, aneka kuliner, hingga olahan sirup. Bahkan, cocok bagi penderita diabetes melitus karena tidak terpapar bahan kimia di seluruh perkebunan aren yang tersebar.
Dengan kesuksesannya dalam mengelola olahan pangan dari hasil pohon aren itu, dia terus mengajak masyarakat untuk menanam pohon aren yang saat ini populasinya semakin berkurang. Hal itu untuk mendorong produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bumi Daya Taka.
Arbani juga berharap kedepannya bisa mendapat pelatihan khusus terkait pemasaran online dengan jangkauan yang lebih luas lagi, seperti marketplace, shopee dan yang lainnya. Sehingga usaha yang digelutinya dapat lebih berkembang dan bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat sebagai partisipasi dalam mewujudkan Paser MAS.
Produk Gula Semut Aren ini sudah mendapatkan penghargaan dari UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Kalimantan Timur pada 7 November 2022 lalu. Sebagai UKM Lokus penerapan Penyusunan Dokumen Sistem manajemen Mutu Good Manufacturing Practice (GMP). (fi/adv)