PASER – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser Fadly Imawan mengatakan, potensi Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser dengan nilai besar pada akhir tahun anggaran bakal terjadi.
Dengan ini Fadly Imawan mengingatkan DPUTR Paser untuk mempercepat pekerjaan fisik demi menghindari terjadinya Silpa pada tahun berikutnya.
“Realisasi anggaran DPUTR tidak mencapai 50 persen pada pertengahan November 2024. Padahal, anggaran akan segera berakhir. Kita meminta anggaran itu jangan menjadi SiLPA pada tahun berikutnya,” kata Fadly Imawan, Sabtu (18/11/2023).
Dalam rapat pembahasan realisasi anggaran dengan DPRD Paser, DPUTR menjelaskan penyebab realisasi anggaran rendah yaitu keterlambatan lelang. “Keterlambatan proses lelang karena kendala teknis dan kendala penyusunan Standar Satuan Harga (SSH),” ucap dia.
Dirinya menjelaskan, selain faktor keterlambatan lelang, ada juga faktor lainnya. Yaitu, masa transisi dari pengadaan secara konvensional ke aplikasi terpadu yakni Sistem Infomasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang berjalan dua tahun terakhir.
Fadly Imawan menilai proses lelang semestinya digelar segera setelah anggaran disahkan. Sehingga masa kerja pengerjaan fisik lebih panjang.
“Itu yang menjadi perhatian kami berkali-kali. Semestinya pada November anggaran kami sahkan, pada Desember ada evaluasi ke Pemprov Kaltim. Paling tidak, lelang bisa di lakukan pada Februari. Kalau lelang terlambat, masa kerja lebih pendek,” jelasnya.
Kendati demikian, saat rapat realisasi serapan anggaran DPUTR Paser menjamin penyerapan anggaran tidak hanya 50 persen pada saat penutupan, sebagaimana pada posisi saat ini.
“Laporan mereka walaupun saat ini di bawah 50 persen, tapi progres berjalan. Secara teknis, mereka memperkirakan penyerapan akan mencapai 90 persen saat penutupan,” tutupnya. (fi/Adv)