SAMARINDA – Sebagai agenda rutin sekaligus menghadapi momen menjelang Ramadan, Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Kaltim bekerja sama dengan Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Kaltim menggelar kegiatan Seminar Pengembangan Diri Aktif Bergerak Menjaga Fisik Mental Lansia untuk Tetap Sehat dan Produktif. Kegiatan ini mayoritas diikuti para wanita yang masuk kategori usia jelang lima puluh tahun (Jelita) serta lolos lima puluh tahun (Lolita).
Seminar ini digelar Sabtu (2/3) pagi tadi di Ruang Pertemuan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim di Jalan Tengkawang, Samarinda. Perwakilan dari berbagai organisasi wanita di Kaltim termasuk dari Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dharma Wanita Persatuan Prov. Kaltim, Kaukus Perempuan Prov. Kaltim juga hadir dalam seminar ini. Ada pula dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim.
Ketua IPPRISIA Kaltim Marliana Wahyuningrum, menyambut baik kerja sama yang dilakukan bersama BKOW Kaltim. “Alhamdulillah, sudah beberapa kali IPPRISIA Kaltim digandeng untuk bekerja sama dengan BKOW Kaltim. Terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada kami,” sebutnya. Ia berharap kegiatan yang diikuti para ketua organisasi wanita di Kaltim ini memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Selain bisa menjadi ajang silaturahmi, harapannya, keberadaan organisasi wanita yang ada di Kaltim juga bisa semakin maju dan berperan dalam membangun dan mewujudkan masyarakat Kaltim makmur dan sejahtera. Selain itu, para wanita yang masuk kategori Jelita dan Lolita juga dianggap tetap perlu diberikan semangat dan motivasi agar tetap sehat dan produktif.
Dijelaskan, sebagai organisasi yang juga masuk dalam BKOW, IPPRISIA Kaltim merupakan salah satu organisasi mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang fokus pada pengembangan diri, dari mulai untuk usia dini sampai lansia.
“Selain memberikan pendidikan, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, juga fokus mendukung usaha ekonomi masyarakat,” bebernya.
Atas dasar itulah, IPPRISIA memberikan perhatian besar pada kelompok lansia, karena rawan menghadapi masalah kesehatan. Apalagi hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa atau 9,6 persen dari jumlah penduduk. Hal ini menjadi perhatian pemerintah untuk terus diberikan program pembinaan yang maksimal agar semua tetap sehat dan produktif.
Sementara itu, Ketua BKOW Kaltim Drg Hj Suryani Astuti MSi saat membuka kegiatan seminar ini menyampaikan, kegiatan sebelumnya juga dirangkai dengan rapat pleno pengurus BKOW.
“Saya termasuk yang Lansia di sini. Sudah 71 tahun. Alhamdulillah tetap semangat bersama ibu-ibu di acara seminar ini,” sebutnya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa memberikan semangat dan motivasi para lansia sehingga tetap sehat menjalani kehidupan keseharian. Lebih utama lagi, kata dia, dengan tidak meninggalkan karakter kepribadian bangsa Indonesia.
“Kadang miris melihat anak muda saat ini, yang kurang mengedepankan etika kepribadian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ia berharap, para wanita yang masuk kategori Jelita dan Lolita untuk tidak gengsi dalam terus belajar demi keluarga dan mendukung pembangunan di daerah ini.
Narasumber yang dihadirkan dalam seminar ini adalah trainer IPPRISIA Kaltim Endro S Efendi CHt, CT, CPS., yang juga dikenal sebagai co founder Semesta Academy. Dalam paparannya, Endro yang selama ini aktif praktik sebagai hipnoterapis klinis banyak memberikan contoh kasus yang pernah ditangani, sebagai bahan pembelajaran untuk para peserta seminar. (*)