PASER – Kabupaten Paser kekurangan pustakawan yang berperan penting dalam meningkatkan literasi masyarakat. Hal ini dikatakan Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Paser, Kasrani.
Kasrani mengatakan, untuk pengembangan perpustakaan tentu dari berbagai unsur. Ada ketersediaan bahan pustaka atau buku, fasilitas yang baik, dan yang paling utama adalah pustakawan.
“Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Diskarpus) Paser hanya memiliki satu pustakawan. Jadi sangat kurang tenaga ahli untuk meningkatkan literasi masyarakat,” kata Kasrani, belum lama ini.
GPMB Paser berharap kepada pemerintah, agar bisa melakukan penerimaan pustakawan melalui penerimaan P3K atau PNS. Kemudian membuat pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM yang mengelola perpustakaan.
“Adanya penambahan pustakawan di Diskarpus Paser dan beberapa perpustakaan lainnya. Yang nantinya bakal memberikan ilmunya kepada pustakawan di sekolah, kecamatan, dan desa. Serta perlu adanya pelatihan untuk pengelola perpustakaan,” harapnya.
Pelatihan diperlukan agar para pengelola perpustakaan mampu menata buku, memberikan pelayanan, dan fasilitas yang baik. Serta mampu berinovasi untuk menarik minat baca masyarakat.
Selain pelatihan, pengelola perpustakaan juga perlu melakukan studi tiru untuk meningkatkan pengetahuannya. Serta bisa melihat bagaimana perpustakaan yang baik, apalagi kalau bisa sampai ke Perpustakaan Nasional. “Jadi mereka merasa bangga sebagai pengelola perpustakaan,” tutupnya.(fi/adv/dpkkaltim)