SAMARINDA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim menggelar Upacara Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke 64 Tahun 2024 dengan tema “Akselerasi Kejaksaan Untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas” di halaman Kantor Kejati Kaltim Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang, Senin, 22 Juli 2024.
Bertindak selaku inspektur upacara Kepala Kejati Kaltim Iman Wijaya dan diikuti Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah KaltimNia Iman Wijaya, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Victor Antonius Saragih Sidabutar, para Asisten, Kabag TU, para Koordinator dan seluruh pegawai Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur serta para anggota Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Kalimantan Timur dan Kepala Kejaksaan Negeri Samarinda Firmansyah Subhan beserta jajaran Kejaksaan Negeri Samarinda.
Kepala Kejaksaan Tinggi membacakan amanat dari Jaksa Agung RI ST Burhanuddin yang menyampaikan 7 perintah harian untuk dihayati dan dilaksanakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas kepada seluruh jajaran Kejaksaan.
Disebutkan, lima tahun perjalanan Kejaksaan belakangan ini, telah melukiskan grafik eksponensial menanjak yang menunjukkan tren sangat positif. “Dalam kurun 5 tahun belakangan ini pula Kejaksaan mampu mencetak sejarah dengan menjadi lembaga penegak hukum paling dipercaya oleh publik,” ujarnya.
Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kerja cerdas seluruh Insan Adhyaksa dalam setiap pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Tidak pernah ada sesuatu prestasi atau keberhasilan yang dicapai tanpa perjuangan dan tantangan.
“Segala capaian kinerja dan prestasi yang telah diraih berhasil membawa Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya oleh Masyarakat,” katanya.
Jaksa Agung pun berpesan dan mengingatkan bahwa tanggal 27 November mendatang, perhelatan Pilkada Serentak akan dilaksanakan, sehingga diperlukan kesiapan dan peran serta jajaran Kejaksaan dalam Sentra Gakkumdu, Hal yang paling disoroti adalah terkait netralitas jajaran Kejaksaan.
“Saya tegaskan, tidak ada ruang politik praktis bagi kita. Netralitas Adhyaksa adalah Harga Mati,” tegas ST. Burhanuddin.(*/he)