SAMARINDA – Dalam kunjungan kerjanya ke Samarinda, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga mendapatkan temuan adanya kenaikan harga jual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET), di Pasar Segiri Samarinda, Sabtu (19/2/2023).
“Kami mendapatkan temuan harga minyak ada kenaikan harga. Harusnya Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilo. Beberapa pedagang jual harga Rp 16 ribu. Kami tanya kenapa? Karena mereka mendapat harga dari distributor sudah mahal,” ungkapnya pada wartawan.
Atas temuan tersebut, Wamendag RI Jerry Sambuaga meminta kepada Kepala Disperindagkop Kaltim dan Kita Samarinda untuk kembali memastikan kembali harga minyak goreng yang sampai ke pedagang harus di bawah Rp 14 ribu per liter.
“Harus ada follow up, pastikan agen jual di bawah HET,” tegasnya.
Ketersediaan komoditas cabai, tomat dan bawang merah, kata Jerry, masih sangat aman dengan harga fluktuatif dan relatif masih wajar.
“Jangkauan masih wajar, mudahan ini bisa bertahan terus,” harapnya.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai bahan pokok yang masuk ke Kaltim mayoritas berasal dari luar daerah, Jerry mengakui hal tersebut. Walau begitu, pihaknya bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di seluruh wilayah aman.
“Betul. Pertama kita pastikan sumbernya dari mana kita ambil dan memang banyak dari luar. Kita pastikan distribusi logistik dari pengiriman aman dan efektif. Selain itu kita lihat banyak sumber daerah lain. Saya yakin Samarinda ada pasar induk yang lokasinya berdekatan, pedagang dan pembeli mendapat harga sesuai dan barang berlimpah,” terangnya.
Selain itu, Jerry Sambuaga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Tim Satgas Pangan dan Kepolisian untuk memastikan seluruh distributor bahan pokok lancar dan aman.
“Mudahan dengan sinergi yang baik antara aparat dan pemerintah akan lebih baik. Kami juga turun langsung ke pasar bersama jajaran Kementerian setiap hari, tidak hanya di satu kawasan, tapi seluruh daerah. Sehingga ketika ada hal-hal yang butuh atensi lebih, bisa kita tangani,” katanya.
Kepala Disperindagkop Kaltim M Sa’aduddin juga memastikan ketersediaan bahan pokok di Kaltim aman dan cukup hingga 30 hari ke depan.
“Kalau se Kaltim rata-rata kita aman sampai setengah bulan ke depan,” katanya.
Walaupun begitu, dia menyebut, kenaikan harga menjelang perayaan hari besar masih dinilai wajar.
“Biasanya menjelang hari besar agama ada kenaikan dan sudah kita lakukan pengawasan terpadu,” pungkasnya.(eha)