JAKARTA – Menghadapi tantangan yang semakin beragam pada digitalisasi sektor keuangan, literasi keuangan dan literasi digital adalah kunci bagi keamanan bertransaksi digital. Hal ini terungkap, dalamTalkshow Literasi Keuangan Digital bertajuk: Cerdas dan Aman Bertransaksi Digital, Selasa, 2 April 2024.
Acara yang merupakan kolaborasi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan AstraFinancial tersebut berlangsung secara hybrid yang diikuti lebih dari 1.500 orang baik dari 14 CEO, eksekutif, kepala wilayah dan kepala cabang unit bisnis Astra Financial, komunitas literasi dan inklusi OJK, masyarakat serta lebih dari 300 media dari seluruh Indonesia.
Astra Financial merupakan salah satu 1 dari 7 pilar bisnis Astra bergerak di jasa keuangan. Talk show ini dihadirkan dalam upaya mendukung implementasi PeraturanOtoritas Jasa Keuangan (POJK) 03/2023, tentang Literasi dan Inklusi Keuangan.
Acara dibuka dengan keynote speech dari Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dan sambutan dari Director-in-Charge Astra Financial, SuparnoDjasmin.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha JasaKeuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK menyampaikan masifnya aduan masyarakat mengenai transaksi keuangan digital adalah terkait keamanan data dan privasi data konsumen yang disalahgunakan.
“Agar terhindar dari hal tersebut,perlu penguatan sistem keamanan data oleh seluruh penyelenggara jasa keuangan,” ucapnya.
Selain itu, dalam pemerataan literasi keuangan dan literasi digital menjadi penting, agar masyarakat terhindar dari ancaman kejahatan siber. Berkembangnya digitalisasi sektor keuangan, telah memberikan kemudahan dan manfaat bagi masyarakat.
Namun, berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK tahun 2022 menyebutkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat hanya 49,6%, lebih rendah dari tingkat inklusi keuangan yang mencapai 85%. Begitu pula dengan rendahnya literasi digital yang baru mencapai41,48%.
“Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi keuangan dan digital, sehingga masyarakat dapat lebih cerdas, waspada dalam transaksi digital,” ucapnya.
Ditambahkan, di bulan Ramadhan, masyarakat mengkhususkan diri untuk berbuat kebaikan, antara lain mengedepankan sifat berbagi. Namun, disisi lain banyak tawaran-tawaran yang menggiurkan tetapi ilegal. Sehingga, diharapkan semua masyarakat berhati-hati dan waspada atas beragam modus penipuan, seperti transfer dana pinjol, penawaran paket diskon dengan harga yang tidak wajar dan pesan tentang pengiriman parsel yang meminta masyarakat membuka atau mengunduh dokumen atau aplikasi.
Dalam kesempatan yang sama, Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada OJK atas kolaborasi yangdilakukan antara OJK dan Astra Financial dalam acara Talkshow Literasi KeuanganDigital.
“Kami percaya bahwa seluruh pemangku kepentingan Astra Financial, khususnya konsumen, karyawan dan masyarakat akan banyak terbantu dari acara ini karena kami berharap, literasi keuangan dan digital menjadi kunci bagiperkembangan unit bisnis di bawah Astra Financial kedepannya,” sebut Suparno.
Dikatakan, Astra Financial akan terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan bersamadengan OJK, karena hal ini merupakan tugas bersama antara pelaku dunia usaha dan regulator seperti OJK.
“Pada akhirnya, semua program kita ini, akan memberikan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan, terutama konsumen atau masyarakat,” pungkasnya.*