Olahraga bridge adalah motor kesetaraan gender antara pria dan wanita.
Wanita dapat bertanding bersama pria dalam olahraga bridge, oleh sebab itu dalam Kejuaraan Dunia Bridge tidak ada nomor Man tapi Open.
Karena di nomor open, wanita bisa bergabung dengan pria. Namun ketika mengikuti multi event, seperti Asian Games, SEA Games dan PON aturan itu harus dirubah. Kenapa? Karena dalam multi event selalu dibagi nomor putra dan putri.
Ada beberapa alasan mengapa wanita memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi dalam bridge bersama pria:
- Kesetaraan Gender: Dalam banyak negara dan organisasi olahraga, prinsip kesetaraan gender telah diterima dan dijunjung tinggi. Ini berarti bahwa wanita memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam olahraga dan berkompetisi dengan pria tanpa ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin.
- Keterampilan dan Kemampuan: Bridge adalah olahraga intelektual yang memerlukan keterampilan strategis, analitis, dan komunikasi yang tinggi. Kemampuan dalam olahraga ini tidak tergantung pada jenis kelamin, melainkan pada pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan individu. Wanita dapat memiliki keterampilan dan pemahaman yang sama dalam bridge seperti pria.
- Inklusivitas: Inklusivitas adalah nilai yang penting dalam olahraga modern. Membuka pintu bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, memberikan kesempatan untuk perkembangan individu dan pertumbuhan komunitas olahraga.
- Kompetisi yang Seimbang: Dalam banyak kompetisi bridge, pemain biasanya dipasangkan berdasarkan tingkat keterampilan mereka, bukan jenis kelamin. Ini memastikan bahwa kompetisi tetap seimbang dan berdasarkan kemampuan, bukan jenis kelamin.
- Perkembangan Olahraga: Memungkinkan wanita untuk bertanding dalam bridge bersama pria dapat membantu mengembangkan olahraga ini dengan lebih baik. Dengan memiliki beragam peserta, olahraga ini dapat terus berkembang dan mendapatkan perspektif yang lebih luas.
Pada 46th World Bridge Team Championship yang baru saja berakhir kembali memperlihatkan seorang wanita mampu bergabung dengan pria untuk keluar sebagai juara dunia bridge.
Adalah Dorte Schaltz dari Denmark yang melakukan itu. Ia yang bermain di tim senior Denmark merebut d’Orsi Trophy lambang supremasi untuk senior team.
Denmark berhasil mengungguli USA1 yang lebih favorit di babak final.
Tertinggal 5 imp sampai segmen kelima, Denmark kemudian mengamuk di segmen terakhir dan akahirnya menang 235-217 imp.
Dorte Schaltz ikut berperan di segmen terakhir ini dengan bid 6D pada papan berikut ini :
23/S/Semua
Utara
S –
H AJ954
D 1087543
C Q9
Barat Timur
S 10743 S AKJ86
H 762 H 103
D – D AJ6
C KJ8764 C 1053
Selatan
S Q953
H KQ8
D KQ92
C A2
Barat Utara Timur Selatan
D Schaltz P Scahltz
1NT
Pass 2D Pass 2H
Pass 2S Dbl Pass
3S 4D Pass 6D
//
Dorte Schaltz bisa menyelesaikan kontrak ini dengan baik setelah menerima lead SK. Sementara di meja lain hanya bid 4H+1 sehingga 13 imp untuk Denmark.
Selain Dorte Schaltz ada juga wanita lain yang pernah merebut d’Orsi Tropy, yaitu Carolyn Linch (almarhumah) dan Rose Meltzer keduanya dari Amerika Serikat.. Rose Meltzer yang paling hebat karena juga pernah merebut Bermuda Bowl tahun 2001 di Paris. Inilah salah satu kelebihan olahraga bridge dimana wanita bisa bertanding dikelompok pria. Itulah kenapa disebut Open dan Woman Team bukan Man dan Woman Team seperti pada umumnya.(*)