Pada tahun 1958, WBF memutuskan untuk memperkenalkan sistem Master Points sebagai standar pengukuran prestasi pemain bridge. Ide di balik sistem ini adalah memberikan poin kepada pemain yang berhasil meraih posisi tertentu dalam turnamen resmi yang diakui oleh WBF. Semakin besar turnamen dan semakin kuat kompetisinya, semakin banyak Master Points yang dapat diperoleh pemain.
Seiring berjalannya waktu, sistem Master Points mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian. Pada tahun-tahun awal, perhitungan poin mungkin lebih sederhana, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam struktur turnamen, sistem ini menjadi lebih kompleks. Beberapa faktor yang mempengaruhi perolehan Master Points meliputi ukuran turnamen, tingkat kesulitan, dan seberapa banyak peserta dalam turnamen tersebut.
Master Points tidak hanya digunakan untuk menilai prestasi individu pemain, tetapi juga digunakan untuk menentukan peringkat negara dalam turnamen tim. Peringkat negara ini kemudian memengaruhi alokasi slot untuk Kejuaraan Dunia Bridge dan turnamen internasional lainnya.
Sistem Master Points telah membantu menciptakan standar internasional yang adil dan terukur untuk menilai keahlian pemain bridge. Dengan demikian, pemain dari seluruh dunia dapat membandingkan prestasi mereka dengan pemain lain secara objektif dan meraih pengakuan atas pencapaian mereka dalam dunia bridge internasional.
Master point dalam permainan bridge fungsinya hamper mirip dengan elo rating dalam permainan catur.
Bagaimana World Bridge Federation memberikan master point dan placing point saat ini?
Ketika seseorang memenangkan pertandingan pada event yang digelar secara resmi oleh World Bridge Federation, pemenang atau peringkat tertentu sesuai aturan yang berlaku akan mendapatkan sejumlah master point. Ini sudah diatur dalam peraturan pertandingan. Sedangkan kepada pemenang 1-3 akan mendapatkan tambahan yaitu Placing Point.
Master point (MP) yang diperoleh akan berkurang 15% setiap tahun sedangkan Placing Point (PP) tetap. Pada awalnya gelar akan hilang jika syarat master point sudah tidak terpenuhi karena berkurangnya master point akibat dipotong 15% setiap tahun. Penulis mengalami kerugian akibat hal ini karena pernah meraih gelar terendah World Master tapi kemudian hilang.Namun sejak tahun 2002 di Montreal aturan ini dirubah, master point boleh berkurang tapi gelar yang diperoleh tetap. Apa saja gelar yang diberikan?
- a) World Grand Master (WGM): 10 PP dan memenangkan setidaknya satu Kejuaraan Dunia.
- b) World Life Master (WLM): 5 PP. ATAU memenangkan setidaknya satu gelar Kejuaraan Dunia
- c) World International Master (WIM): 350 MP
- d) World Master (WM): 150 MP
Beberapa pemain Indonesia telah memenuhi syarat 10 PP tapi tidak bisa meraih gelar World Grand Master karena belum pernah meraih juara dunia. Hanya Henky Lasut dan Eddy Manoppo yang mampu meraih gelar tertinggi Grand Master Senior setelah keluar sebagai juara dunia pasangan senior tahun 2014 di Sanya, China.
Dalam pemberian MP, WBF membagi beberapa kategori, yaitu Open, Woman, Mixed dan Senior dengan persyaratan berbeda terutama untuk senior. Buat pemain putri yang bermain di kategori mixed mendapat keuntungan karena mendapat MP sekelas Open Team sehingga bisa mendapatkan dua gelar di Open dan Putri. Selain itu ada juga MP khusus junior dan turnamen bridge online.
Pemain putri Indonesia yang mendapakan dua gelar bisa dilihat di daftar pemain Indonesia di akhir tulisan.
Perolehan Master Point dan Gelar Pemain Indonesia di World Brige Federation
Putri
Nama Gelar MP PP
87.Suci Amita Dewi World Life Master 396 9
- Kristina Wahyu Murniati World Life Master 394 9
- Lusje Olha Bojoh World Life Master 354 6
- Joice Grace Tueje World Life Master 336 6
Keempat pemain ini otomatis jadi World Grand Master asalkan jadi juara dunia.
- Rury Andhanya World International Master 302 2,5
- Conny E Sumampouw World International Master 293 2,5
- Fera Damayanti World International Master 95 3,5
- Riantini World International Master 95 3,5
- Roro Joffani Tungga Dewi 80 0,5
- Rahma Shaumi 80 0,5
- Fransisca Aryani World Master 24 0
- Irne Korengkeng World Master 15 0
- Sartje Pontoh 8 0
- Elvita Lasut 6 0
- Nur Aina 6 0
- Purba Winda 6 0
948 Gabriela Bindi 6 0
- Fortina Mora 6 0
- Yunita Fitry 6 0
- Elsya Ningtyas 6 0
- Fransisca Tri Martanti 6 0
- Hayati 5 0
- Setiatin Afriani 5 0
- Elita Sofyan 4 0
- Winda Sumenge 2 0
- Syarifah Nina Tirta Ayu 2 0
Putra
- Taufik Gautama Asbi World International Master 418 3,5
- Robert Parasian World International Master 254 4
- Anthony Soebroto World Master 254 0
- Lusje Olha Bojoh World Master 248 0
- Conny E Sumampouw World Master 248 0
- Ernis Sevita World Master 236 0
- Franky S Karwur World Life Master 205 8
- Freddy Eddy Manoppo World Life Master 140 10
- Julius Anthonius George World International Master 140 0
- Bill Mondigir World Master 90
- Stefanus Supeno World Master 88 0,5
- Leslie Gontha 82 0
- Jemmy Bojoh 81 0
- Bert Toar Polii 80 0,5
Senior
- Freddy Eddy Manoppo Senior Grand Master 354
- Michael Bambang Hartono Senior International Master 244
- Bert Toar Polii Senior International Master 180
- Tanudjan Sugiarto Senior International Master 133
Online Master Point
- Tracy Awuy Polii 79
- Nettin Erinda 13
- Githa Wahyuni 4
Sebenarnya ada beberapa pemain yang berprestasi tinggi tapi sudah tidak dimasukan karena sudah meninggal dunia. Seperti Henky Lasut, Denny Sacul dan Munawar Sawiruddin.(*)