BALIKPAPAN – Presiden RI Joko Widodo pada saat membuka agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-17 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2024 yang berlangsung di Gedung BSCC (Balikpapan Sport and Convention Center) di Jalan Ruhui Rahayu Balikpapan Selatan, kota Balikpapan, Selasa, 4 Juni 2024 menyampaikan, setiap kota yang ada di Indonesia harus memiliki transportasi massal menghindari kemacetan dan juga harus berkonsep green (hijau), smart (kota cerdas) dan friendly (ramah).
Diingatkan Presiden Pada tahun 2045 penduduk Indonesia akan ada di perkotaan 70%. Kalau dunia di tahun 2058, 80% penduduk dunia akan ada di kota di perkotaan. “Apa yang akan terjadi beban kota akan menjadi sangat berat, oleh sebab itu saya sampaikan rencana kota secara detil harus dimiliki setiap kota di Indonesia, sehingga Jangan sampai kita memiliki kota, seperti sekarang banyak terjadi di Eropa dan Amerika kota-kota yang mencekam, karena penganggurannya banyak, karena homelessnya banyak. Dan kita tidak ingin itu terjadi di kota-kota di Indonesia.” ucap Presiden Joko Widodo dalam acara yang dihadiri Wali Kota se Indonesia ini.
Menurut Presiden, sekarang ini banyak terjadi di Eropa dan Amerika kota-kota yang mencekam karena penganggurannya banyak. Kita tidak ingin itu terjadi di negara kita Indonesia kita ingin menjadikan semua kota yang ada di Indonesia sebagai kota live fabel nyaman dihuni dan juga love fabel, orang yang berkunjung seneng ingin kembali berkunjung dan orang yang tinggal disitu juga sangat mencintai kotanya, karena kotanya memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakatnya.
“Kita melihat sekarang ini sudah banyak kota-kota di negara kita sudah mulai macet. Pak wali kota Balikpapan, apa Balikpapan sudah macet macet, sudah saya denger sudah macet. Surabaya sudah macet pak Wali kota Surabaya, sampun, Pak Wali Kota Bandung, macet juga, Wali kota Medan, bagaimana kota Medan ada macet, macet-macet semuanya sudah mulai macet. Oleh sebab itu sekali lagi rencana kota mengenai transportasi massal, transportasi umum itu harus disiapkan.” kata Joko Widodo.
Kalau bicara transportasi massal bayangannya jangan selalu MRT-LRT, biayanya gede banget. Saya sampaikan waktu MRT Jakarta dibangun pertama itu (dibawah tanah) biayanya per km Rp 1,1 Triliun Rupiah per km. Sekarang sekarang sudah Rp2,3 triliun per km. Kalau LRT dengan gerbong yang kita buat di Inka itu kurang lebih Rp600 miliar per km. “Apa Ada kota yang sanggup? APBDnya sanggup? tunjuk jari saya beri sepeda. Gak ada kota yang sanggup. Apalagi kereta cepat, tapi lebih murah daripada MRT, kereta cepat itu 780 miliar.” Ucap Jokowi sambil berseloroh.
Sekarang lanjut Presiden, ada barang baru yang namanya ART (autonomous rapid transit) tidak pakai rel tapi pakai magnet. Bisa 3 gerbong, 2 gerbong atau 1 gerbong. “Ini jauh lebih murah Nanti kalau ada yang APBDnya memiliki kemampuan tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan, bisa bagi-bagi APBN 50, APBN 50% misalnya, karena kalau tidak 10 atau 20 tahun yang akan datang semua kota akan macet. Nggak percaya Kita lihat nanti kalau enggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massal.” tandas Presiden.
Yang kedua, lanjut Presiden yang berkaitan dengan kota masa depan itu seperti apa, di antara kita masih banyak yang keliru, bahaa kota masa depan itu harus kota modern yang banyak pencakar langit, menurut saya dan sekarang ini sudah mulai ada sebuah paradigma baru, kota yang baik adalah kota yang ramah pejalan kaki, kota yang baik adalah kota yang ramah terhadap penyandang disabilitas, kota yang ramah terhadap pesepeda, kota yang ramah terhadap anak dan perempuan, kota yang ramah lingkungan. Artinya, kota ini harus green, harus smart dan harus friendly.
“Jangan sampai membangun kota semakin banyak beton yang didirikan ada trotoar semua paving blok semuanya, semestinya sekarang penggunaan paving grass akan lebih baik dan lebih hijau,” jelasnya.
Ada pedestrian tapi tidak ada pohonnya, sehingga kita ini negara tropis, panas sehingga tidak ada yang mau berjalan kaki karena tidak ada nya. Sebab itu kehijauan itu ke depan akan sangat menjadi perhatian semua kota. “Dan saya senang Balikpapan termasuk kota yang saya senangi karena penghijauannya sangat baik, juga Surabaya saya suka, termasuk nanti IKN konsepnya ibukota terhijau di dunia karena memang konsepnya adalah kota Nusa Rimba, betul-betul hijau. tertutup hijau kalau kita konsisten terhadap konsep awal dari pembangunan ibukota nusantara yang sedang dalam proses pembangunan.” pungkas Jokowi sebelum melakukan pembukaan Rakornas APEKSI.
Rakornas yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dengan ditandai penumbukan lesung oleh Presiden secara bersama didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri investasi Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Pj Gubernur Kaltim Akhmal Malik, ketua dewan pengurus APEKSI Eri Cahyadi yang juga Wali Kota Surabaya dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Rapat koordinasi Assosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang mulai kegiatan sejak tanggal 3 Juni 2024 dan akan berakhir 5 Juni 2024 ini berbagai kegiatan dilaksakan dengan tempat di Gedung BSCC (Balikpapan Sport and Convention Center) yang biasa dikenal dengan Gedung Dome Balikpapan.
Acara yang diselenggarakan antara lain Gala Dinner dan HUT 24 APEKSI, Sarasehan Istri Wali kota, Cooking Class & jetski Sport, Penghijauan, Indonesia City Expo, dan Karnaval Budaya Nusantara.(mn)