Rombongan atlet bridge PON Sulut membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk tiba di Hotel Bayu Hill Takengon tempat menginap para peserta cabor bridge.
Berangkat dari Manado menggunakan pesawat Batik Air yang jadwalnya pukul 06.55 WIT. Itu berarti sekitar pukul 04.00 WIT harus sudah jalan ke Bandara terutama atlet yang tinggal di Tondano.
Untuk diketahui dalam rombongan ini ada dua tim bridge, yaitu tim putra dan tim campuran dan satu pasangan putri dan 3 orang pelatih serta dua atlet Trialthon Sulut yang kebetulan bertanding juga di Takengon, Aceh Tengah.
Selain kedua cabor ini ada juga cabang olahraga berkuda tradisional yang bertanding di di Lapangan H M Hasan Gayo, Blang Bebangka, Pegasing, Aceh Tengah.
Mulai dari Manado sedikit kesialan telah menimpa rombongan ini karena ada delay sekitar 20 menit.
Akibatnya pesawat tiba di Jakarta sedikit terlambat sekitar pukul 10.10 WIB. Sementara itu penerbangan ke Banda Aceh dengan pesawat Super Air Jet terjadwal pukul 10.40.
Ini membuat mereka harus berlarian untuk berpindah dengan bus karena berbeda terminal. Untungnya karena ini penerbangan lanjutan mereka ditunggu. Namun lumayan juga berlarian menuju pesawat yang segera terbang ke Banda Aceh setelah para atlet ini sudah naik ke pesawat.
Tiba di atas Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh seharusnya tidak berbeda jauh dari jadwal pukul 13.25. Namun pesawat tidak bisa mendarat karena listrik padam di Bandara.
Setelah pesawat berputar beberapa kali dan mulai kekurangan bahan bakar, Kapten memutuskan untuk melakukan pengisian avtur di Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumut.
Saat pengisian avtur, awalnya penumpang tinggal dalam pesawat. Namun setelah beberapa waktu, diminta untuk turun ke terminal. Tim Bridge Sulut turun dengan kelaparan, karena tidak sempat makan di bandara Soetta.
Sekitar jam 17:30 WIB diminta untuk kembali naik pesawat.
Tiba di Aceh sekitar pukul 19.30, rombongan langsung menuju bus setelah bagasi lengkap. Sebelum memulai perjalanan darat, rombongan makan malam terlebih dahulu.
Sayangnya setelah berjalan sekitar 2 jam ada sopir yang sakit sehingga harus diganti dan itu harus menunggu sekitar dua jam lagi.
Perjalanan darat dilanjutkan dengan menggunakan 3 mobil Hiace selama sekitar 7-8 jam waktu normalnya. Namun kondisi jalan kurang baik karena terjadi hujan lebat sore tadi sehingga hingga pukul 01:58 WIB. baru melakukan sekitar 60% perjalanan.
Rombongan baru tiba sekitar pukul 05.30 di Grand Bayu Hill tempat menginap seluruh kontingen cabor bridge.
Beruntung John Tumewu dan Desmond Angkouw official dari Pengprov Gabsi Sulut sudah tiba lebih dahulu sehingga mereka sudah mengurus pembagian kamar.
Ini membuat para atlet yang sudah kelelehan karena praktis sekitar 24 jam lebih menempuh perjalanan dari Manado ke Takengon.
Untung saja pertandingan baru dimulai tanggal 9 September membuat mereka punya waktu untuk pemulihan.*