SAMARINDA – Taman Bebaya Samarinda merupakan destinasi wisata di wilayah Samarinda ini, Namun keindahan taman ini dikeluhkan warga karena serangan ulat bulu yang bermunculan dan menyebabkan beberapa warga mengalami gatal-gatal, Sabtu (16/12/2023).
Saat di konfirmasi terkait fenomena ini, Kabid Taling dan Taman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Roro mengatakan pihaknya akan melibatkan dinas terkait yang tepat, dan saat ini telah berkoordinasi dengan dinas pertanian, dan bahkan mencoba menghubungi UPT pembasmi hama di Jalan PM Noor Samarinda namun sedang tutup.
“Kami bukan ahlinya dalam masalah hama ini, tetapi kami berusaha semaksimal mungkin. Kami meminta dukungan dari pihak yang berkompeten, seperti dinas pertanian, untuk menangani serangan ini secara efektif dan melindungi taman serta masyarakat sekitar,” kata Roro.
Ia mengatakan bahwa Ulat bulu dua bulan lalu pernah muncul di taman bebaya namun setelah melakukan penyelidikan, pihaknya menemukan bahwa asalnya dari pohon rambai padi di luar taman, tepatnya di sepanjang sungai.
“Kami melakukan berbagai upaya untuk membasmi hama tersebut, termasuk menggunakan obat yang disarankan oleh UPT di Gang 6 disemprotkan 2-3 kali akhirnya hilang namun sekarang kembali lagi,”ucapnya.
Meskipun awalnya tampak berhasil, serangan ulat bulu kembali terjadi seminggu yang lalu, ia mengatakan bahwa pihaknya telahmenutup taman sebagai langkah pencegahan dan kembali melakukan penyemprotan.
“Meskipun kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas pertanian, serangan ini masih sulit untuk diatasi,”ucapnya
Pihak DLH telah mengambil langkah-langkah cepat, seperti izin pulang lebih awal bagi karyawan yang terpapar serbuk ulat bulu.
“Kami bahkan mendapatkan laporan video dari pengawas taman yang menunjukkan bahwa serbuk ulat semakin meluas. Kami tidak ingin mengambil risiko dan langsung menutup taman,” kata Roro.
Namun, upaya penanganan hama belum sepenuhnya berhasil, dan taman tetap ditutup.
“Kami takut serbuk ulat menyebar ke tempat lain. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, mencari tahu kenapa serangan ini masih berlanjut,” tambah Roro.(sr/hd)