Sebelum Erick Kokish datang melatih tim nasional Indonesia sekitar tahun 1994 hampir seluruh pemain Indonesia yang sering mewakili Indonesia di turnamen mancanegara bermain sistem Precision.
Penulis pernah ketika mengikuti Rosenblum Cup di Geneva Swiss tahun 1986 saat berhadapan dengan Polandia. Pemain lawan sebelumnya bertanya asal negaranya dan ketika tahu kita dari Indonesia, ia dengan yakin berkata pasti main Precision. Tentu saja kita tinggal mengangguk setuju sambil tersenyum.
Sejak kedatangan Erick Kokish melatih, beberapa pemain nasional mulai beralih main System Standard. Kepopuleran sistem standar lebih menggema setelah Program Bridge Masuk Sekolah dan semakin banyak pemain Indonesia yang bermain bridge di internet. Untuk bermain bridge di Bridge Base Online dan mudah mendapat partner maka pemain wajib mengetahui sistem standar. Apalagi jika ingin bermain Challenge yang sedang populer saat ini.
Kedua sistim ini jelas mempunyai kelebihan sekaligus kelemahan masing-masing.
Pada papan dibawah ini, bermain sistem Precision dengan mudah mencapai kontrak slam tinggal menentukan apakah small slam atau grand slam. Tetapi, bermain sistem standar terutama yang tidak dilengkapi dengan berbagai perjanjian antar partnership maka akan menemui kesulitan.
Jadi, sistem apa saja yang digunakan selama setiap pemain bisa mengartikan sesuatu penawaran dari pasangannya sama dengan apa yang diinginkan pasangannya maka itulah sistem yang terbaik.
Dua papan dibawah ini menjadi contoh menarik. Papan ini diambil dari pertandingan Mixed Team beberapa tahun yang lalu antara pemain dari Kaltim vs Kalbar
Board: 27. Dlr: Selatan/–
Utara
S A K 10
H A Q 10 7 4
D A 9 8 7 4
C –
Barat Timur
S Q 8 6 2 S 7 5 4 3
H 9 8 5 H J 3 2
D 10 D J 6 3
C A J 10 8 3 C K 9 6
Selatan
S J 9
H K 6
D K Q 5 2
C Q 7 5 4 2
Open Room
Barat Utara Timur Selatan
PURWANTI NiPrimane PONTIMAN NOAMUSA
Pass
Pass 1H Pass 2C
Pass 2D Pass 2NT
Pass 3D Pass 3S
Pass 3NT Pass 4H
Pass 4NT Pass 5C
Pass 5H Pass //
Closed Room
Barat Utara Timur Selatan
Lembong E Nurhasfian RORING F Hermond
Pass
Pass 1H Pass 1NT
Pass 2D Pass 2NT
Pass 3S Pass 4H
//
Kedua pasangan menggunakan sistem standar tapi kelihatannya belum memahami secara tepat penggunaannya. Di open room menurut Alm. Munawar Sawiruddin yang sempat menangani Tim Kaltim yang kebetulan menonton bersama saya di BBO menjelaskan tawaran 2C setelah pass adalah Drury dan jawaban 2D bias dua arti minimum atau good hand. Selanjutnya 2NT adalah forcing dan 3S menunjukan fit D. Sayangnya Munawar sudah tidak bisa mengartikan tawaran selanjutya, kelihatan ada sedikit salah pengertian. Pilihan kedua pemain untuk rebid 2D juga bisa menjadi diskusi yang menarik. Kalau saja kedua pemain ini menggunakan 2S sebagai bid yang menunjukan dukungan diamond 4 kartu dan 9-11 HCP maka mungkin saja problem diatas bias teratasi.
Pasangan Lusje Bojoh/Robert Tobing memperagakan cara mereka mencapai kontrak grand slam dengan sistem standar.
1H 1NT
3D 4D
4S (1) 4NT (2)
5C (1) 5H (1)
5S (3) 6NT (4)
7D
(1) Cue bid
(2) Waiting Bid
(3) Grand Slam Force
(4) Dua top honor
Bermain sistem Precision rasanya akan lebih muda mencapai slam. Coba kita lihat jalannya penawaran dengan sistem Precision.
1C 2C
2H 3D
Setelah tawaran 3D rasanya siapapun yang duduk di utara akan segera mencari peluang slam. Tinggal persoalan ada tidaknya senjata mencari tahu HK dan DKQ.
Memainkan Sistem Precision memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dibandingkan dengan sistem penawaran standar.
Kelebihan Precision:
- Sistem penawaran yang presisi memungkinkan komunikasi yang lebih akurat antar pasangan mengenai kekuatan dan distribusi tangan mereka.
- Hal ini dapat menghasilkan pencapaian kontrak yang lebih tepat, karena para pemain memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang pegangan masing-masing.
- Penawaran yang presisi dapat mengarah pada penawaran yang bersifat preemptive, yang dapat mengganggu komunikasi lawan dan mempersulit mereka menemukan kontrak terbaik.
Kekurangan Precision :
- Penawaran yang presisi memerlukan tingkat presisi dan akurasi yang lebih tinggi dari setiap pasangan yang menggunakan. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak peluang terjadinya kesalahpahaman dan miskomunikasi.
- Hal ini dapat membatasi fleksibilitas penawaran, karena sebagian besar sudah diatur cara penawarannya.
- Penawaran yang presisi memerlukan investasi waktu dan upaya yang signifikan untuk mempelajari dan menguasainya, yang mungkin menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian pemain.
Pada akhirnya, pilihan antara Precision dan sistem standar bergantung pada preferensi dan tingkat keahlian para pemain yang terlibat. Setiap sistem penawaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan sistem terbaik untuk digunakan sering kali bergantung pada preferensi pribadi dan gaya bermain.*