SAMARINDA – Sejak 12 Mei 2023 lalu, sudah ada 6 orang meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim terus waspada terhadap penyakit DBD.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin, mengatakan jumlah korban di tahun 2023 jauh lebih sedikit dibanding tahun 2022 lalu. yang mencatat pada April 2022, ada 16 orang meninggal akibat DBD.
“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, kasus positif DBD tahun ini meningkat,” kata Jaya, Selasa (18/7/2023).
Jika berdasarkan infografis yang dibuat Dinkes Kaltim, tampak seluruh daerah di Kaltim diwarnai merah akibat adanya kasus DBD.
“Kenapa di infografis itu merah, karena hitungannya yang terinfeksi DBD dengan rasio per 100 ribu penduduk, itu diatas 10 kasus. Sedangkan, hampir semuanya di atas 50. Kalau di bawah 10 kasus, maka wilayahnya dianggap hijau,” jelasnya.
Setidaknya, tahun ini kasus pasien meninggal bisa lebih ditekan. Ada beberapa penyebab mengapa pasien meninggal akibat DBD.
Contoh, ada seorang anak yang dibawa ke rumah sakit dan saat datang langsung diperiksa menggunakan antigen NS1 Dengue (Rapid). Lalu, darah anak tersebut diambil untuk dicek. Hasilnya akan terlihat antara positif atau negatif.
“Kalau hasilnya positif, berarti demam berdarah. Kalau negatif, berarti bukan. Begitu sudah tahu DBD, pasti perlakuannya akan beda,” tambah Jaya.
Untuk orang yang terkena DBD, jika sejak hari pertama hingga hari keempat bisa ditangani dengan baik, maka tidak akan meninggal. Bagi pengidap DBD, hari ketiga dan keempat merupakan hari yang kritis.
“Kalau hari kedua tidak ditangani, hari ketiga dan keempatnya kritis, dan pada hari kelima meninggal,” bebernya.
Sebagai informasi, kasus positif DBD terbanyak ada di Balikpapan yakni 465. Disusul Kutai Kartanegara dengan 241 kasus. Di Samarinda dengan 226 kasus dan 2 orang meninggal.
Terakhir, di Kutai Timur ada 164 kasus, Bontang 132 kasus, Kutai Barat 101 kasus, Mahulu 98 kasus dan 2 orang meninggal, Paser 82 kasus dan 1 orang meninggal, Berau 82 kasus dengan 1 orang meninggal, serta PPU dengan 43 kasus. (nt/adv/kominfokaltim)